Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geger Serangan Ransomware, Geng Hacker Mana yang Pernah Menimbulkan Kerugian Besar?

image-gnews
Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSerangan siber berjenis ransomware menjadi momok bagi pengguna teknologi yang abai terhadap keamanan perangkatnya. Perangkat lunak berbahaya itu menyusup ke komputer, lalu mengacak-acak sistem keamanan dan data milik target peretasan.

Dikutip dari Gizchina, Rabu, 10 Juli 2024, serangan ransomware sering dikaitkan dengan ancaman pemerasan yang merugikan finansial korbannya. Dengan menyusupkan ransomware, hacker mengunci dan menutup akses file atau data milik korbannya. Setelayh itu, peretas umumnya menagih uang tebusan.

Gangguan pada sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya belakangan juga akibat serangan ransomware. Peretas yang menyerang fasilitas data itu mengklaim diri sebagai Brain Cipher, grup yang belakangan terungkap merupakan sempalan jaringan peretas LockBit 3.0.

Peretasan sejenis sudah terjadi di berbagai belahan dunia dari waktu ke waktu. Serangan ransomware WannaCry pada 2017 lalu termasuk yang paling menakutkan. Virus itu disusupkan ke lebih dari 200 ribu komputer di 150 negara. Pelaku serangan siber itu memanfaatkan kerentanan Microsoft Windows, mengunci data, kemudian menagih tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Empat tahun setelahnya, ada juga ransomware buatan kelompok REvil yang melumpuhkan sistem penyedia perangkat lunak Kaseya, entitas dari Florida, Amerika Serikat. Serangan ini mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak besutan perusahaan yang berdiri pada 2000 silam.  

Kasus serangan siber ibarat gunung es yang belum banyak terungkap. Para peretas biasanya berkumpul dan mendiskusikan serangannya lewat situs pasar gelap atau dark web. Berdasarkan data yang diungkap analis teknologi global, berikut empat kelompok peretas tipe ransomware yang sudah dikenali dan membuat geger dunia.

1. Conti

Conti digadang-gadang sebagai kelompok paling aktif menyerang infrastruktur penting di skala global. Daftar korbannya beragam, mulai dari penyedia layanan kesehatan, lembaga pemerintah, hingga layanan terintegrasi. Itu pun yang baru terungkap ke publik.

Conti dikenal dengan taktiknya yang canggih ketika menyebarkan ransomware dalam pemerasan ganda. Selain enkripsi, kelompok ini juga mencuri data dan mengancam akan merilisnya jika tebusan tidak dibayarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. LockBit

Nama LockBit belakangan kembali bergaung di Indonesia pasca serangan siber terhadap PDNS 2 Indonesia. Gangguan itu diuga ulah grup yang merupakan pengembangan LockBit 3.0. Kelompok hacker ini dikenal dengan pendekatannya yang agresif dengan model Ransomware as Service (RaaS). Model ransomware ini bisa dibagikan dan diluncurkan oleh pihak manapun, terlepas dari keahlian teknis mereka.

3. REvil

Kelompok sudah jarang muncul, namun pernah menimbulkan kerusakan besar. REvil bertanggung jawab atas beberapa serangan besar. Pada awal 2022, pemerintah Rusia kemudian melancarkan operasi khusus dan meringkus kelompok peretas ini, usai bermitra dengan penegak hukum Amerika Serikat.

4. DarkSide

Mirip dengan REvil, DarkSide adalah jaringan peretas besar yang sudah tidak aktif lagi. DarkSide bertanggung jawab atas serangan terhadap Colonial Pipeline, bagian penting dari infrastruktur pemasok bensin ke Amerika Serikat bagian timur. Serangan DarkSide menyebabkan kelangkaan bahan bakar dan aksi belanja panik (panic buying).

Pilihan Editor: Gaduh Jabatan Profesor, Forum Guru Besar ITB: Segala Cara Digunakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Binance Sita Dana Kripto Warga Palestina Atas Perintah Tentara Israel

6 hari lalu

Binance Sita Dana Kripto Warga Palestina Atas Perintah Tentara Israel

Binance menyita dana kripto milik warga Palestina atas perintah Israel yang memicu kemarahan di media sosial.


Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

18 hari lalu

Ilustrasi KTP. Shutterstock
Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Tak hanya untuk pemilu, setiap lembaga, instansi, maupun perusahaan mampu mendapatkan data KTP seseorang dalam waktu singkat untuk aneka kepentingan.


Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

22 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Darurat Kebocoran Data di Indonesia, Pakar Siber: Keledai Saja Tidak Jatuh Berulang Kali

Dalam kasus terbaru, data ASN menjadi sasaran peretasan dan dijual melalui BreachForums seharga US$10 ribu atau Rp 160 juta.


20 Juta Investor Kripto di Indonesia, Luno Beberkan Manfaat Emas Digital

23 hari lalu

Ilustrasi aset kripto. REUTERS
20 Juta Investor Kripto di Indonesia, Luno Beberkan Manfaat Emas Digital

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat per April 2024, sekitar 20 juta investor mengadopsi aset kripto meski risikonya tinggi.


Bantah 3 Mitos Negatif soal Kripto, Ini Penjelasan Luno Indonesia

24 hari lalu

Interim Country Manager Luno Indonesia, Aditya Wirawan. TEMPO/Charisma Adristy
Bantah 3 Mitos Negatif soal Kripto, Ini Penjelasan Luno Indonesia

Interim Country Manager Luno Indonesia Aditya Wirawan membantah tiga mitos yang kerap dibicarakan masyarakat perihal investasi aset kripto.


90 Persen Layanan Terdampak Peretasan PDNS sudah Pulih

25 hari lalu

Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi) melakukan demonstrasi di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2024. Dalam aksinya mereka menuntut Menkominfo Budi Arie untuk mundur dari jabatannya menyusul jebolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), mengakhiri pembatasan dan pemblokiran informasi, serta represi digital lainnya terkait pelanggaran hak asasi manusia di Papua, dan membahas kembali RUU KKS (Keamanan dan Ketahanan Siber) dengan menjamin pelibatan secara bermakna masyarakat sipil. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
90 Persen Layanan Terdampak Peretasan PDNS sudah Pulih

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut 90 persen layanan yang terdampak peretasan PDNS 2 sudah berhasil dipulihkan.


Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

26 hari lalu

Ilustrasi hacker. foxnews.com
Terungkap, Hacker Ikut Manfaatkan AI untuk Permudah Bobol Passwords

Bentuk dari program AI yang bisa dimanfaatkan hacker untuk serangan ke pengguna perangkat adalah seperti ChatGPT.


3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

28 hari lalu

Ilustrasi Password. Kredit: the Register
3 Manfaat Password Manager, Bisa Melindungi Data Pribadi

Manfaat password manager yakni untuk membantu pengguna menjaga keamanan dan efisiensi dalam mengelola sandi. Berikut ini informasinya.


Buntut Peretasan PDN, Menkominfo Budi Arie Digugat ke PTUN

33 hari lalu

Sejumlah atribut yang digunakan Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi) saat melakukan demonstrasi di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2024. Dalam aksinya mereka menuntut Menkominfo Budi Arie untuk mundur dari jabatannya menyusul jebolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), mengakhiri pembatasan dan pemblokiran informasi, serta represi digital lainnya terkait pelanggaran hak asasi manusia di Papua, dan membahas kembali RUU KKS (Keamanan dan Ketahanan Siber) dengan menjamin pelibatan secara bermakna masyarakat sipil. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Buntut Peretasan PDN, Menkominfo Budi Arie Digugat ke PTUN

KKI menggugat Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi ke PTUN Jakarta buntut peretasan terhadap PDN.


Jangan Panik, Ini 8 Cara Menghentikan HP yang Disadap Jarak Jauh

34 hari lalu

Cara menghentikan HP yang disadap jarak jauh. Foto: Canva
Jangan Panik, Ini 8 Cara Menghentikan HP yang Disadap Jarak Jauh

Salah satu ciri HP disadap dari jauh adalah baterai HP yang cepat habis. Berikut ini cara menghentikan HP yang disadap jarak jauh.