TEMPO.CO, Jakarta - Instagram memastikan platformnya tidak akan mengembangkan fitur video berdurasi panjang seperti TikTok dan YouTube. Platform ini lebih memilih fokus pada video pendek berbasis Reels dengan durasi maksimal 90 detik.
Ihwal alasan tidak ingin beralih ke video panjang dipicu oleh identitas platform Instagram yang sudah dikenal dengan kualitas video berdurasi pendek. Hal ini disampaikan oleh bos Instagram, Adam Mosseri.
"Instagram tidak akan fokus pada video berdurasi panjang karena dapat merusak identitas inti platform untuk menghubungkan orang dengan temannya," kata Adam Mosseri, dikutip dari The Verge, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurut Adam, Instagram pernah mencoba mengembangkan video berdurasi panjang lewat fitur IGTV. Namun fitur ini harus dinonaktifkan pada Juni tahun lalu akibat kurangnya minat dan keterlibatan pengguna di fitur ini. Padahal di awal kemunculannya, IGTV dianggap akan menggantikan YouTube untuk menikmati video berdurasi panjang.
Rata-rata pengguna Instagram, kata Adam, didominasi oleh kelas pekerja yang tidak memiliki banyak waktu untuk sekadar membuka media sosial. Video dengan durasi panjang sekitar 20-30 menit cenderung menghabiskan banyak waktu dan menghilangkan interaksi sosial sesama pengguna.
Selain itu video panjang juga membuat fokus pengguna untuk melihat konten menjadi berkurang. Sedangkan kalau video pendek, pengguna dapat dengan mudah memahami pesannya dan sangat mungkin video tersebut dibagikan ke pengguna lain.
Adam menceritakan, dirinya pernah tertawa terbahak-bahak karena konten sepakbola di Instagram. Dia lalu membagikan video itu ke pengguna lain yang dirasa akan ikut tertawa juga. Interaksi berupa saling berbagi video ini, menurut Adam, hanya akan bisa terjadi jika video yang dilihat berdurasi pendek.
"Kalau videonya berdurasi panjang, maka akan kurang cocok untuk mengirimnya ke pengguna lain, dan bahkan cenderung konten ini tidak dilihat sampai habis," kata dia.
Pilihan Editor: Gempa M7,0 Baru Saja Terjadi, Ini Lokasi dan Dampaknya Menurut BMKG