Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Mesir Kuno Sebagai Pelopor Teknologi Pengawetan Jenazah

image-gnews
Peti mati atau sarkofagus berisi mumi dan berusia sekitar 2.500 tahun yang ditemukan di situs pemakaman Mesir Kuno, Saqqara. Temuan terdiri dari ratusan peti mati dan patung perunggu dewa dewi Anubis, Amun, Min, Osiris, Isis, Nefertum, Bastet dan Hathor. (REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)
Peti mati atau sarkofagus berisi mumi dan berusia sekitar 2.500 tahun yang ditemukan di situs pemakaman Mesir Kuno, Saqqara. Temuan terdiri dari ratusan peti mati dan patung perunggu dewa dewi Anubis, Amun, Min, Osiris, Isis, Nefertum, Bastet dan Hathor. (REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mesir kuno dikenal luas sebagai bangsa pertama yang mengembangkan teknologi pengawetan jenazah, sebuah praktik yang telah menjadi salah satu warisan paling ikonik dari peradaban ini.

Proses pengawetan jenazah di Mesir kuno, yang dikenal sebagai mumifikasi, tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mereka, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kepercayaan dan budaya mereka.

Praktik mumifikasi di Mesir kuno diperkirakan dimulai sekitar 2600 SM, selama era Kerajaan Lama. Pada awalnya, pengawetan jenazah dilakukan secara alami oleh lingkungan gurun yang kering dan panas. Namun, seiring berjalannya waktu, orang Mesir mengembangkan teknik yang lebih canggih untuk memastikan bahwa jenazah dapat terpelihara dengan baik untuk kehidupan setelah mati, sesuai dengan kepercayaan mereka. Proses mumifikasi di Mesir kuno adalah suatu ritual yang rumit dan memakan waktu sekitar 70 hari untuk diselesaikan. Proses ini melibatkan beberapa tahap penting:

1. Pengeluaran Organ Dalam

Langkah pertama dalam mumifikasi adalah mengeluarkan semua organ dalam, kecuali jantung, yang dianggap sebagai pusat intelijensi dan perasaan. Organ-organ tersebut kemudian diawetkan secara terpisah dalam wadah yang disebut kanopi.

2. Pengeringan Tubuh

Setelah pengeluaran organ, tubuh dibersihkan dan dikeringkan menggunakan natron, sebuah garam alami yang ditemukan di wilayah sekitar Sungai Nil. Tubuh ditutupi dengan natron selama sekitar 40 hari untuk menghilangkan semua kelembapan.

3. Pembungkusan dengan Kain Linen

Setelah tubuh benar-benar kering, proses pembungkusan dimulai. Tubuh dibungkus dengan lapisan kain linen, diselingi dengan resin untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Amulet dan jimat sering ditempatkan di antara lapisan kain sebagai perlindungan spiritual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pengembalian Tubuh ke Peti Mati

Setelah dibungkus dengan rapat, mumi ditempatkan dalam peti mati yang biasanya dihias dengan indah, mencerminkan status sosial dan keyakinan spiritual almarhum.

Signifikansi Spiritual dan Budaya

Mumifikasi bukan hanya sekedar upaya untuk mengawetkan tubuh fisik, tetapi juga bagian penting dari kepercayaan spiritual Mesir kuno. Mereka percaya bahwa kehidupan setelah mati adalah kelanjutan dari kehidupan di bumi, dan oleh karena itu, tubuh harus diawetkan dengan baik untuk digunakan kembali oleh jiwa. Proses mumifikasi juga dianggap sebagai cara untuk menghormati para dewa dan memastikan bahwa almarhum dapat menikmati kehidupan yang kekal.

Teknologi mumifikasi Mesir kuno menunjukkan tingkat pengetahuan yang luar biasa dalam hal anatomi, kimia, dan teknologi pengawetan. Penggunaan natron sebagai pengering alami dan resin sebagai pengawet adalah contoh dari pemahaman mereka tentang proses dekomposisi dan cara untuk mencegahnya. Kemampuan mereka untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknik ini selama berabad-abad menunjukkan tingkat inovasi dan pengetahuan yang tinggi.

Meskipun Mesir kuno adalah yang paling terkenal dengan praktik mumifikasinya, teknologi pengawetan jenazah mereka telah mempengaruhi banyak budaya lain. Praktik pengawetan jenazah, meskipun dalam bentuk yang berbeda, dapat ditemukan di berbagai peradaban seperti Inca di Amerika Selatan dan beberapa budaya di Asia.

ANDIKA DWI | BRITANNICA
Pilihan editor: Profil Zhang Zhi Jie, Atlet Bulu Tangkis China yang Meninggal Saat Tanding karena Henti Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keluarga Sebut Ditemukan Peluru dalam Tubuh Jenazah Sandera yang Ditahan Hamas

15 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Keluarga Sebut Ditemukan Peluru dalam Tubuh Jenazah Sandera yang Ditahan Hamas

Dari enam jenazah sandera warga negara Israel yang sudah diambil dari Gaza oleh militer Israel, ditemukan peluru.


Militer Israel Temukan 6 Jenazah Sandera di Khan Younis

18 hari lalu

Foto kombinasi Louis Hare dan Fernando Simon Marman, seorang sandera Israel yang, menurut militer Israel, dibebaskan dalam operasi pasukan khusus, digambarkan dalam foto selebaran tak bertanggal. Bring Them Home Now/Handout via REUTERS
Militer Israel Temukan 6 Jenazah Sandera di Khan Younis

Enam jenazah warga negara Israel yang menjadi sandera Hamas diambil oleh militer Israel dari Khan Younis


Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

22 hari lalu

Gerbang depan rumah almarhum mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana di Sesetan, Denpasar Selatan, Bali. ANTARA/Rolandus Nampu
Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

Jenazah mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Sri Wulan Trisna (64) telah dikremasi pada Kamis, 15 Agustus 2024.


WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

22 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

Kementerian Luar Negeri RI telah menyerahkan jenazah WNI yang tewas dalam vandalisme di Bangladesh ke keluarga


Mantan Bupati Jembrana dan Istri Ditemukan Tewas di Rumahnya di Denpasar, Jenazah Sudah Membusuk

28 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Mantan Bupati Jembrana dan Istri Ditemukan Tewas di Rumahnya di Denpasar, Jenazah Sudah Membusuk

Polda Bali tengah menyelidiki penyebab kematian mantan Bupati Jembrana dan istri di rumahnya tersebut. Jenazah keduanya mulai membusuk.


Syarat dan Ketentuan Pengiriman Jenazah dengan Pesawat Udara

31 hari lalu

Sejumlah relawan Basarnas menurunkan peti jenazah korban AirAsia QZ8501 dari pesawat di Terminal VIP, Bandara Juanda, Surabaya, 5 Februari 2015. TEMPO/Fully Syafi
Syarat dan Ketentuan Pengiriman Jenazah dengan Pesawat Udara

Prosedur, persyaratan, dan dokumen yang diperlukan ketika hendak lakukan pengiriman jenazah dengan pesawat udara.


Jenazah 29 Anggota Partai Sheikh Hasina Ditemukan di Bangladesh

31 hari lalu

Jenazah 29 Anggota Partai Sheikh Hasina Ditemukan di Bangladesh

Jenazah 29 anggota partai mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina yang tewas selama aksi protes berlangsung di negara itu, telah ditemukan


Jenazah Ismail Haniyeh Dimakamkan di Qatar

35 hari lalu

Peserta Aksi beramai-ramai membawa poster yang ditujukan untuk berduka cita atas meninggalnya Ismail Haniyeh dalam Aksi nasional solidaritas untuk Gaza di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu 3 Agustus 2024. TEMPO/ILHAM BALINDRA
Jenazah Ismail Haniyeh Dimakamkan di Qatar

Jenazah Ismail Haniyeh pada Jumat, 2 Juli 2024, dimakamkan di Qatar. Ribuan pelawat menghadiri acara pemakamannya.


Penemuan Mayat Pegawai TPST Bantargebang, Polisi Periksa 11 Saksi

50 hari lalu

Ilustrasi mayat. guardian.ng
Penemuan Mayat Pegawai TPST Bantargebang, Polisi Periksa 11 Saksi

Mayat pegawai TPST Bantargebang bernama Waryanto ditemukan mengapung di saluran air dalam kondisi terikat


Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

53 hari lalu

Anggota tim penyelamat mencari bus penumpang yang jatuh ke Sungai Trishuli setelah tanah longsor di daerah Simaltal di distrik Chitwan, Nepal 12 Juli 2024. REUTERS
Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

Temuan 11 mayat itu berasal dari dua bus yang hanyut akibat tanah longsor pada Jumat pekan lalu.