Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

image-gnews
Sampel batuan dari mantel Bumi seperti yang tampak di bawah mikroskop. newscientist.com
Sampel batuan dari mantel Bumi seperti yang tampak di bawah mikroskop. newscientist.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah Samudera Atlantik sebelah utara, tim geolog telah mengebor sedalam 1.268 meter di bawah lantai laut--pengeboran terdalam yang pernah dilakukan ke balik kerak Bumi. Analisis dari inti batuannya menawarkan petunjuk segar tentang evolusi kulit terluar planet ini, dan bisa jadi asal mula kehidupan.

Planet Bumi terdiri dari beberapa lapisan berbeda, dimulai dari yang terluar yakni kerak padat, lalu lapisan bagian dalam (mantel) atas dan bawah, serta inti Bumi. Mantel Bumi bagian atas adalah lapisan terbesar dari interior Bumi.

Berada tepat setelah kerak Bumi, upper mantle tersusun terutama dari batuan yang kaya kandungan magnesium yang disebut peridotit. Lapisan ini mengatur banyak proses kunci kebumian seperti gempa, siklus air, dan pembentukan gunung api dan pegunungan.

"Hingga saat ini, kita memiliki akses hanya ke fragmen-fragmen dari lapisan mantel Bumi," kata Johan Lissenberg dari Cardiff University, Inggris. Profesor di Fakultas Ilmu lingkungan dan Geologi ini menambahkan, "Tapi ada sejumlah tempat di lantai laut di mana mantel Bumi ini terekspos ke permukaan."

Salah satunya ada di lokasi yang disebut Atlantis Massif, dekat deretan gunung api aktif dari bubungan Atlantik tengah. Bagian dari mantel Bumi yang terus meleleh dan muncul ke permukaan telah menumbuhkan banyak gunung api di kawasan itu. 

Suhu tinggi dalam mantel Bumi memanaskan air laut yang menyusup ke dalamnya dan menghasilkan senyawa kimia seperti metana yang kembali dalam rupa gelembung melalui apa yang disebut celah hidrotermal. Dari celah ini, mikroba di lantai laut dalam mendapatkan sumber kehidupannya. 

"Ada semacam dapur kimia di dalam subpermukaan Atlantis Massif," kata Lissenberg.

Untuk mempelajari lebih banyak tentang dinamika di daerah itu, Lissenberg dan beberapa koleganya menggunakan kapal JOIDES Resolution awalnya berencana mengebor sedalam 200 meter. Kedalaman 200 meter dianggap sudah melampaui yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya. 

"Lalu kami mulai mengebor dan segala sesuatunya  luar biasa berjalan lancar," kata anggota tim, Andrew McCaig, doktor di bidang geologi struktur, tektonik, dan geokimia di University of Leeds, Inggris. "Kami menemukan seksi batuan kontinyu yang panjang dan memutuskan untuk tetap mengebor sedalam mungkin." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga akhirnya, tim mampu mengebor sedalam 1.268 meter. Saat analisis atas sampel hasil pengeboran, para peneliti menemukan kalau batuan itu memiliki kadar mineral yang disebut pyroxene yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sampel batuan mantel Bumi yang dikumpulkan dari lokasi lain di dunia. 

Dugaannya, Lissenberg menjelaskan, "Seksi batuan ini telah mengalami pelelehan signifikan pada masa lalu, yang menggerus kadar pyroxene."

Pengeboran dan hasil analisis tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Science yang terbit 8 Agustus 2024. Di masa depan, dia berharap merekonstruksi proses pelelehan itu yang diperkirakannya dapat membantu memahami bagaimana mantel Bumi meleleh dan bagaimana batuan lelehan itu bermigrasi ke permukaan membuat tumbuh gunung api bawah laut.

Sebagian ilmuwan berpikir kehidupan di Bumi bermula dari kedalaman samudera dekat celah hidrotermal. Jadi, dengan menguji bahan kimia yang muncul di sepanjang inti batuan silindris, para ahli mikrobiologi berharap mengidentifikasi kondisi-kondisi yang mungkin telah membimbing ke kehidupan dan berapa jauh di bawah lantai laut mereka muncul.

"Ini adalah lubang bor yang sangat penting karena ini akan menjadi sebuah seksi referensi bagi ilmuwan dari banyak cabang ilmu," kata McCaig.

John Wheeler, profesor geologi bumi dari University of Liverpool menilai sampel hanya dari satu dimensi dari Bumi tak dapat menyediakan informasi penuh jalur migrasi pelelehan batuan dan air yang tiga dimensional. "Tapi ini tetap sebuah pencapaian besar," katanya.

NEW SCIENTIST, SCIENCE

Pilihan Editor: Prediksi Cuaca BMKG, Awan Naungi Acara 17 Agustusan di Jakarta dan Sekitarnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

17 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.


Sidak KPK Temukan Dugaan Korupsi Pengeboran Air di Gili Meno dan Gili Trawangan

27 hari lalu

Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipimpin oleh Kasatgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria (kiri) melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pengeboran pipa bawah laut milik PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad, 18 Agustus 2024. TEMPO/Defara
Sidak KPK Temukan Dugaan Korupsi Pengeboran Air di Gili Meno dan Gili Trawangan

KPK melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pulau Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Tramena


Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

27 hari lalu

Rotasi bumi
Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Para peneliti mengatakan, bumi memiliki 25 jam dalam sehari itu mungkin akan terjadi sekitar 200 juta tahun mendatang.


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

52 hari lalu

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

29 Juni 2024

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.


Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

29 Juni 2024

Ilustrasi terjadinya kiamat. abcnews.go.com
Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?


SKK Migas: Target Investasi Migas Tahun Ini Sebesar USD15 Miliar

19 Juni 2024

SKK Migas: Target Investasi Migas Tahun Ini Sebesar USD15 Miliar

SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) mencanangkan target produksi migas tahun 2030 mencapai 12 miliar BSCFD.


Menjelajahi 10 Palung dan Laut Terdalam di Dunia

4 Juni 2024

Seekor Hiu Harimau yang berukuran besar mendekati Miguel Lasa yang sedang memotret di dasar laut, di kepulauan Bahama, Karibia. dailymail.co.uk
Menjelajahi 10 Palung dan Laut Terdalam di Dunia

Lautan tak ada habisnya untuk dijelajahi, berikut adalah 10 palung dan laut terdalam di dunia.


18 Tahun Bencana Lumpur Lapindo, Bagaimana Penyelesaian PT Lapindo Brantas?

29 Mei 2024

Sebuah eskavator melakukan pengerukan untuk menguatkan tanggul Lumpur Lapindo di titik 21, desa Siring, Porong, Sidoarjo, 3 Desember 2014. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menetapkan status Siaga 1 luapan lumpur Lapindo.TEMPO/Fully Syafi
18 Tahun Bencana Lumpur Lapindo, Bagaimana Penyelesaian PT Lapindo Brantas?

Sudah 18 tahun peristiwa luapan lumpur Lapindo di daerah Sidoarjo. PT Lapindo Brantas harus bertanggung jawab terhadap kelalaiannya.


SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

18 Mei 2024

PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2021. Foto: koleksi SKK Migas
SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),