TEMPO.CO, Jakarta - Nyamuk sering dianggap sebagai serangga pengganggu yang menyebabkan gatal, iritasi, dan bahkan menyebarkan penyakit berbahaya. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua nyamuk menggigit manusia?
Faktanya, hanya nyamuk betina yang memiliki kebiasaan menggigit. Di bawah ini adalah alasan mengapa hanya nyamuk betina yang menggigit, serta perbedaan antara nyamuk betina dan jantan dalam hal perilaku dan kebutuhan biologis.
Gigitan Nyamuk
Gigitan nyamuk sering kali dianggap sebagai gangguan kecil yang mengakibatkan gatal dan kemerahan pada kulit. Namun, gigitan ini bisa memiliki konsekuensi serius, terutama jika nyamuk tersebut membawa penyakit seperti malaria, demam berdarah, atau virus Zika.
Ketika nyamuk menggigit, ia memasukkan air liur ke dalam kulit, yang mengandung zat antikoagulan untuk mencegah darah membeku. Inilah yang menyebabkan rasa gatal dan iritasi yang kita rasakan setelah digigit.
Nyamuk Betina
Hanya nyamuk betina yang menggigit manusia dan hewan untuk menghisap darah. Alasan utama di balik kebiasaan ini adalah kebutuhan biologis nyamuk betina untuk bertelur.
Setelah kawin, nyamuk betina membutuhkan protein dan zat besi dari darah untuk memproduksi telur yang sehat dan subur. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), darah memberikan protein dan zat besi yang diperlukan untuk mengembangkan telur.
Tanpa menghisap darah, nyamuk betina tidak akan mampu bertelur dalam jumlah yang banyak. Selain itu, darah juga membantu dalam proses perkembangan telur di dalam tubuhnya.
Nyamuk betina dilengkapi dengan bagian mulut yang disebut proboscis yang digunakan untuk menembus kulit dan menghisap darah. Ini adalah adaptasi evolusioner yang memungkinkan mereka mengakses sumber makanan yang kaya nutrisi ini.
Menariknya, meskipun nyamuk betina membutuhkan darah, mereka juga mengonsumsi nektar dan cairan manis lainnya sebagai sumber energi utama mereka. Nyamuk betina menggigit manusia dan hewan karena kebutuhan biologis untuk memproduksi telur, sementara nyamuk jantan hanya memakan nektar dan cairan manis lainnya.
Perbedaan ini disebabkan oleh peran mereka dalam reproduksi, di mana betina membutuhkan darah sebagai sumber protein untuk telur mereka.
Nyamuk Jantan
Berbeda dengan betinanya, nyamuk jantan tidak menggigit manusia atau hewan. Mereka hanya memakan nektar dan cairan manis lainnya yang berasal dari tumbuhan.
Dikutip dari National Environment Agency (NEA), nyamuk jantan tidak memiliki kebutuhan biologis untuk menghisap darah karena mereka tidak bertelur. Karena itu, bagian mulut nyamuk jantan tidak berkembang dengan baik untuk menembus kulit dan menghisap darah. Ini adalah perbedaan utama antara nyamuk jantan dan betina.
Perbedaan ini juga tercermin dalam morfologi keduanya. Nyamuk jantan biasanya lebih kecil dan memiliki antena berbulu yang lebih panjang dibandingkan nyamuk betina. Ia juga memiliki masa hidup yang lebih pendek, karena peran utama mereka adalah membuahi nyamuk betina sebelum mati.
Lantaran tidak menggigit, nyamuk jantan tidak berperan dalam penyebaran penyakit, sehingga fokus dalam pengendalian nyamuk biasanya ditujukan pada populasi nyamuk betina.
Pilihan Editor: Sebab Demam Berdarah Disebut Penyakit Toksik dan Langkah yang Diperlukan