Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanggapi Peringatan Gempa Megatrust BMKG, Pakar Geologi ITS Sarankan Upaya Mitigasinya

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono yang menyebut soal potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tinggal menunggu waktu, menjadi perbincangan publik luas.

Pengajar di Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo menyatakan, soal kabar dari BMKG itu, yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat adalah melakukan upaya mitigasi dengan mematuhi standar bangunan ketika mendirikan rumah.

Amien menjelaskan bahwa Megathrust adalah gempa yang dipicu oleh tumbukan lempeng dengan kedalaman antara 0-70 kilometer. “Gempa ini terjadi karena adanya hambatan antar bidang lempeng,” kata Amien melalui keterangannya, Senin 19 Agustus 2024.

Letak Indonesia diapit oleh tiga lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Samudra Hindia. Lempeng-lempeng itu akan terus bergerak dan menghunjam ke permukaan bumi sejak jutaan tahun lalu. “Pergerakan lempeng yang terus menerus akan mengakibatkan akumulasi energi yang dapat memicu terjadinya gempa,” ujar Amien.

Pergerakan lempeng tektonik, kata Amien, akan terus berlangsung dengan kecepatan antara dua hingga sepuluh sentimeter per tahun. Hal itu dapat mengakibatkan tumbukan Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia. “Tumbukan kedua lempeng itu berpotensi menghasilkan gempa Megathrust,” ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terjadinya gempa Megathrust dapat memengaruhi beberapa wilayah di Indonesia. Seperti pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, pantai selatan Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, pantai utara dan timur Sulawesi hingga pantai utara Papua. "Lempeng tektonik terus bergerak sehingga gempa megathrust akan terus berulang di daerah tersebut,” kata peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS itu.

Amien juga menegaskan bahwa aktivitas gempa yang bersumber di zona Megathrust tidak selalu berkekuatan besar. Data hasil monitoring BMKG menunjukkan, justru gempa kecil lebih banyak terjadi di zona itu. “Terjadinya gempa ini juga tidak dapat diprediksi kapan waktunya, sehingga masyarakat tidak perlu panik,” terangnya.

Menurut Amien, pemerintah dan masyarakat perlu menyampaikan upaya mitigasi Megathrust dengan mematuhi standar bangunan ketika mendirikan rumah. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. “Untuk mencegah potensi terjadinya Megathrust besar yang memicu tsunami di pesisir pantai,” tambahnya.

Pilihan Editor: Instagram Tengah Uji Fitur Mirip Snap Map dari Snapchat, Apa Fungsinya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca BMKG: DKI Diguyur Hujan Malam Ini, Paling Deras di Jakarta Selatan

44 detik lalu

Sejumlah pekerja kantoran berbagi jas hujan untuk melindungi diri dari guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
Prediksi Cuaca BMKG: DKI Diguyur Hujan Malam Ini, Paling Deras di Jakarta Selatan

BMKG memprediksi Jakarta cenderung berawan sejak pagi hingga sore. Hujan mulai mengguyur sejumlah area di DKI malam nanti, Kamis, 10 Oktober 2024.


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

13 menit lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Jakarta Malam Nanti

23 jam lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Jakarta Malam Nanti

BMKG memprediksi sebagian Jakarta diguyur hujan malam ini, Rabu, 9 Oktober 2024. Bogor dan Depok juga diguyur hujan sejak siang hingga malam.


BMKG Prediksi Pulau Jawa Cerah dan Berawan Dua Hari Ini, Suhu Naik saat Siang

1 hari lalu

Warga menggunakan payung saat aktivitas di luar ruangan menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
BMKG Prediksi Pulau Jawa Cerah dan Berawan Dua Hari Ini, Suhu Naik saat Siang

Cuaca cerah dan berawan masih akan terjadi di Pulau Jawa selama 2 hari ke depan.


Gempa M4,9 Guncang Sukabumi Malam Ini, Gempa Dangkal Karena Aktivitas Sesar Dasar Laut

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa M4,9 Guncang Sukabumi Malam Ini, Gempa Dangkal Karena Aktivitas Sesar Dasar Laut

BMKG mencatat gempa berkekuatan M 4,9 mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya pada pukul 21.12 WIB.


BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

1 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

Menurut BMKG, titik zenit matahari tak signifikan menyebabkan suhu panas sepekan terakhir di sejumlah wilayah. Lalu apa?


Cuaca Jakarta dan Beberapa Kota Panas Terik di Siang Hari, BMKG: Berlangsung Hingga Beberapa Hari ke Depan

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Jakarta dan Beberapa Kota Panas Terik di Siang Hari, BMKG: Berlangsung Hingga Beberapa Hari ke Depan

Cuaca panas dipengaruhi oleh kondisi angin timuran (Monsun Australia) yang membawa udara kering.


BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ada di Wilayah Mana?

1 hari lalu

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ada di Wilayah Mana?

BMKG menerbitkan peringatan dini soal potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di laut. Berlaku hingga hari ini, Selasa 8 Oktober 2024.


Cuaca Panas Terik Belakangan Ini, BMKG: Tetap Waspada Hujan Lebat

1 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Cuaca Panas Terik Belakangan Ini, BMKG: Tetap Waspada Hujan Lebat

BMKG menyatakan bahwa cuaca di berbagai wilayah Indonesia belakangan ini terasa panas terik matahari. Kenapa tetap waspada hujan lebat?


Titik Zenit Matahari di Atas Jakarta Hari Ini, BMKG Perkirakan Suhu Maksimum 34-35 Derajat

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Titik Zenit Matahari di Atas Jakarta Hari Ini, BMKG Perkirakan Suhu Maksimum 34-35 Derajat

Berikut ini prediksi cuaca dari BMKG selengkapnya pada hari ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya alias Jabodetabek.