Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

image-gnews
International Atomic Energy Agency (IAEA) menunjuk BRIN menjadi Designated Team Member untuk pemanfatan nuklir dalam mengawetkan benda-benda warisan budaya, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi.
International Atomic Energy Agency (IAEA) menunjuk BRIN menjadi Designated Team Member untuk pemanfatan nuklir dalam mengawetkan benda-benda warisan budaya, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia, melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diamanahkan memimpin proyek kolaborasi pemanfaatan nuklir untuk benda-benda warisan budaya, seperti pengawetannya dan mengecek usianya berbasis teknologi nuklir. Amanah ini diberikan oleh organisasi Internasional Atomic Energy Agency (IAEA), dengan alasan Indonesia termasuk negara paling dominan ditemukan keberadaan benda bersejarah atau arkeologi.

Teknologi nuklir memang sudah mulai dimanfaatkan di Indonesia untuk keperluan riset dan pengawetan benda-benda warisan budaya. Beberapa yang sudah ada di Indonesia, seperti teknologi quantulus radio karbon, neutron beam dan gamma e-radiator.

Semua teknologi itu dikembangkan BRIN dan tercipta dari hasil riset proses pengkajian nuklir di berbagai keilmuan. Hal ini membuktikan bahwa nuklir tidak hanya dimanfaatkan sebagai bom atau konteks yang berbahaya, namun bisa dikembangkan menjadi teknologi inovasi nan berguna.

"Beberapa teknologi nuklir untuk keperluan riset kami sudah punya, dan di bagian organisasi riset arkeometri juga sudah memanfaatkannya. Ada yang digunakan untuk pertanggalan dan mengecek usia benda-benda bersejarah yang ditemukan," kata Kepala Organisasi Riset Arkeometri BRIN, Sofwan Noerwidi, saat ditemui di kantor BRIN, Senin, 19 Agustus 2024.

Ihwal pemanfaatannya, kata Sofwan, quantulus radio karbon difungsikan sebagai mencatat dan melihat pertanggalan pada sebuah benda bersejarah. Metode ini menurut dia mampu untuk menentukan usia material organik yang mengandung karbon.

Para ilmuwan biasanya memanfaatkan pengukuran usia suatu tumbuhan atau benda bersejarah, dengan mengecek jumlah karbon yang tersisa di sampel tersebut. Sofwan menerangkan, sejak organisme tersebut mati, maka sampelnya tidak akan menyerap karbon baru. Maka quantulus radio karbon difungsikan untuk mengecek sudah berapa lama keberadaan karbon di sampel itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, neutron beam yang disimpan di kantor BRIN Serpong. Sofwan menjelaskan, neutron beam dapat berinteraksi dengan berbagai jenis material dengan sifat penetrasi. Neutron dapat menembus ke dalam material tanpa merusak permukaannya, memungkinkan para arkeolog untuk melihat struktur internal benda tanpa membongkarnya.

Hadirnya neutron beam berkat adanya proses fisi nuklir. Secara ilmiah, neutron beam disebut aliran partikel subatomik yang dikenal dengan neutron. Neutron tidak memiliki muatan listrik, sehingga mereka bisa menembus material tanpa terpengaruh gaya rilis.

Sedangkan untuk teknologi gamma e-radiator, Sofwan menyebut sangat berguna dimanfaatkan demi preservasi atau pengawetan benda arkeologi maupun temuan bersejarah lainnya di Indonesia. Dengan teknologi itu benda dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama untuk diletakkan di museum maupun ruangan khusus lainnya

"Ada banyak fosil, manuskrip, prasasti dan sejenisnya, yang kami awetkan dengan tembakan gamma dengan dosis-dosis tertentu. Pengawetan ini mampu menghindari dari jamur atau noda, lumut akibat basah atau udara yang lembab," ujar Sofwan menjelaskan.

Pilihan Editor: Dugaan Pencatutan KTP untuk Pilkada Jakarta 2024, Giliran Programmer KPU Jadi Sorotan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

3 jam lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

9 jam lalu

Patung perunggu peninggalan peradaban kuno Sanxingdui, Cina. (livescience)
Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina


Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

12 jam lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.


Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

2 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024


BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

3 hari lalu

Peternakan hewan di sekitar Sungai Citarum. Dok. Humas BRIN
BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.


Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

4 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bclarkphoto
Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

Hingga mendekati subuh nanti diperkirakan potensi hujan tersebut masih mugkin bertahan dan bahkan meluas.


BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

4 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BRIN: Potensi Kerugian Akibat Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Hingga Rp 225 Triliun Per Tahun

Rata-rata sekitar 484 ribu ton per tahun sampah plastik bocor ke laut dunia dari kegiatan masyarakat.


BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

4 hari lalu

Petugas kebersihan membersihkan tumpukan sampah dengan cara membuang sampah di Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Senin, 9 September 2024.  Indonesia menempati urutan kelima dunia sebagai negara pembuang sampah plastik ke laut dengan volume 56,333 ton. TEMPO/Subekti.
BRIN Dorong Inovasi untuk Tangani Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisir, dan kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.


Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

5 hari lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

5 hari lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.