TEMPO.CO, Jakarta - Hasil peluncuran AI Overviews pada laman pencarian Google pada Mei 2024 tidak mendatangkan prestasi, malah menuai kritik dari para pengguna perangkat teknologi. Bukannya memberikan pengalaman baru seperti yang dipromosikan oleh Google, fitur kecerdasan buatan itu malah menyarankan hal aneh, seperti menempelkan lem ke pizza atau memakan batu.
Dilansir dari GSM Arena edisi 16 Agustus 2024, Google sudah berkaca dari pengalaman, kemudian membenahi AI Overviews secara bertahap. Raksasa teknologi ini belakangan mengumumkan perluasan layanan AI Overviews tersebut ke enam negara lain, menyusul debut di Amerika Serikat. Keenam negara itu, antara lain Inggris, India, Jepang, Indonesia, Meksiko, dan Brasil.
Perluasan area layanan AI Overviews itu sudah didukung dengan bahasa lokal di masing-masing negara tersebut. Kendati AI Overviews sebelumnya sempat dianggap memberikan saran yang absurd atau seperti halusinasi, Google menyebut bahwa fitur ini banyak digunakan pengguna muda, berusia sekitar 18-24 tahun.
"Orang lebih suka menggunakan Search (peramban Google) dengan AI Overviews, dan itu membantu penelusuran mereka," begitu klaim Google, seperti dikutip oleh GSM Arena. Masalah akurasi dalam hasil pencarian disebut sama sekali tidak menjadi masalah.
Yang pasti, pengguna perangkat di beberapa negara tadi bisa menemukan opsi AI Overviews mulai di sebelah kanan laman Google versi desktop. Fitur itu juga bisa ditemukan setelah mengetik ikon di kanan atas laman peramban Google versi ponsel.
Dengan kemampuan Search Labs di Google, pengguna bisa menyimpan hasil pencarian berbasis AI Overviews. Pengguna shanya perlu mengetuk tombol Save atau simpan seusai menjelajahi internet, kemudian membuka halaman Interest ketika kembali memulai penelusuran. Di Amerika Serikat, AI Overviews fitur ini hanya tersedia dalam Bahasa Inggris, sehingga pengguna perlu mendaftar ke Search Labs untuk menjajal AI Overviews.
Google juga mengembangkan cara untuk menyederhanakan bahasa hasil penelusuran AI Overviews. Dengan tombol bernama Dumb It Down, istilah yang diartikan sebagai Tolong Sederhanakan, AI Overviews memberikan informasi yang lebih mudah dicerna, mengenai topik yang menarik perhatian penggunanya.
Pilihan Editor: PPI Jerman Tolak Revisi UU Pilkada: Jangan Berhenti Kritik Dinasti Keluarga