TEMPO.CO, Jakarta - Drone bunuh diri atau loitering munitions merupakan senjata perang yang wajib dimiliki oleh negara-negara yang sedang berkonflik. Terbaru, Korea Utara dikabarkan melakukan uji coba drone bunuh diri mereka. Uji coba tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Korea Utara, Kim Jong-un.
Drone bunuh diri yang juga dikenal sebagai senjata berkeliaran, telah banyak digunakan dalam perang di Ukraina serta di Timur Tengah. Senjata jenis ini biasanya dapat berada di udara dan siap menyerang sebelum target tertentu ditemukan, kemudian menyerang dengan menabrak target dengan hulu ledak yang terpasang.
Drone bunuh diri dilengkapi dengan berbagai sensor canggih, sistem pemandu, dan hulu ledak eksplosif yang memungkinkannya untuk menemukan, melacak, dan menyerang target bernilai tinggi dengan akurasi yang tepat.
Senjata ini adalah generasi baru kendaraan udara tak berawak (UAV) yang dirancang untuk memberikan tingkat fleksibilitas dan presisi yang belum pernah ada sebelumnya dalam peperangan modern.
Berbeda dengan UAV tradisional yang digunakan untuk pengintaian atau pengawasan, loitering munitions dirancang untuk langsung menyerang target, menjadikannya perubahan besar dalam peperangan modern. Dengan kemampuannya untuk melayang di udara dalam waktu yang lama dan menjalankan misi secara mandiri, loitering munitions dengan cepat menjadi alat penting dalam persenjataan militer modern di seluruh dunia.
Jenis-Jenis Drone Bunuh Diri
1. Teledyne FLIR: Rogue 1
Dilansir dari defensemirror.com, Teledyne FLIR Defense meluncurkan inovasi terbarunya, sistem loitering munition Rogue 1, di Konvensi Pasukan Operasi Khusus (SOF) di Tampa pada Mei 2024.
Rogue 1 menonjol sebagai sistem pesawat udara tak berawak kecil (sUAS) yang dapat diluncurkan dengan cepat dan memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), memungkinkan pasukan untuk melakukan serangan presisi terhadap target yang bergerak maupun yang diam. Fitur yang menonjol adalah sistem pemicunya yang canggih, yang menggabungkan mekanisme pengaman unik untuk pemulihan yang aman dan dapat digunakan kembali ketika misi dibatalkan atau target tidak lagi dilibatkan.
2. AeroVironment: Switchblade
Drone bunuh diri Switchblade hadir dalam dua model, yaitu 300 dan 600, yang keduanya telah disumbangkan oleh AS kepada Ukraina. Sementara Switchblade 300 ditujukan untuk target ringan, Switchblade 600 dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja berat.
Efektivitasnya bergantung pada cara pengiriman serta keunggulannya dibandingkan munisi improvisasi dalam hal jangkauan, akurasi, dan ketahanan terhadap gangguan jamming. Gangguan jamming menyebabkan kerugian drone yang signifikan, dengan Ukraina kehilangan 10.000 drone per bulan akibat gangguan dari Rusia. AeroVironment meningkatkan ketahanan Switchblade 600 terhadap jamming melalui pembaruan perangkat lunak dan pelatihan yang lebih baik.
3. ALTIUS-700M
Anduril Industries menyelesaikan pengujian untuk drone bunuh diri ALTIUS-700M di Digway Proving Grounds pada Maret 2024. Drone ini menunjukkan serangan presisi pada September 2023, menandai penilaian hulu ledak langsung pertama. Dengan kapasitas muatan yang sebanding dengan rudal AGM-114 Hellfire, ALTIUS-700M menawarkan jangkauan dan waktu loitering yang lebih lama dan dikendalikan oleh satu operator.
4. Serbia’s Mosquito
Serbia berencana memproduksi 5.000 drone bunuh diri, termasuk "Mosquito" yang dilengkapi dengan hulu ledak. Drone Mosquito ini dikabarkan memiliki tubuh aerodinamis yang membantu mereka terbang cepat menuju target. Mereka dapat melayang di udara dan dipanggil kembali ke pangkalan jika target tidak ditemukan dalam waktu operasionalnya.
5. Lancet-3
Lancet-3, yang dikembangkan oleh Zala Group, adalah drone bunuh diri utama yang digunakan oleh pasukan Rusia. Drone-drone ini telah menjadi alat utama Rusia, menargetkan aset bernilai tinggi seperti artileri, kendaraan, pertahanan udara, dan infrastruktur komando, sehingga menimbulkan ancaman besar bagi pasukan Ukraina di medan perang. Menurut produsen, dari awal perang hingga 29 Desember 2023, munisi Lancet telah digunakan sebanyak 872 kali dan dilaporkan menghancurkan 698 target.
Pilihan Editor: Kim Jong-un Saksikan Uji Coba Drone Bunuh Diri Korea Utara, Senjata Apakah Ini?