Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara-negara yang Memiliki Potensi Gempa Megathrust

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Puing-puing menumpuk di sepanjang jalan Asaichi-dori, yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. Gempa berkekuatan awal 7,6 skala Richter melanda semenanjung Noto pada Hari Tahun Baru, meratakan rumah-rumah dan memutus aliran bantuan ke daerah-daerah terpencil. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Puing-puing menumpuk di sepanjang jalan Asaichi-dori, yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. Gempa berkekuatan awal 7,6 skala Richter melanda semenanjung Noto pada Hari Tahun Baru, meratakan rumah-rumah dan memutus aliran bantuan ke daerah-daerah terpencil. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Megathrust kini menjadi topik hangat di media sosial setelah adanya prediksi tentang kemungkinan terjadinya gempa besar yang berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika disingkat BMKG telah memberikan peringatan mengenai potensi gempa berkekuatan tinggi di beberapa wilayah, termasuk Jawa Tengah.

Menurut laporan dari Antaranews, BMKG mengidentifikasi potensi gempa megathrust ini berdasarkan pemantauan adanya celah seismik (seismic gap) di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Isu ini kembali mencuat setelah Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai sejalan dengan kekhawatiran ilmuwan Indonesia. Daryono menyebutkan bahwa jika gempa besar di Megathrust Nankai benar-benar terjadi, tsunami yang dihasilkannya bisa berdampak hingga ke Indonesia.

Gempa Megathrust dikenal sebagai jenis gempa bumi paling kuat di dunia, yang berpotensi menyebabkan tsunami besar. BMKG juga menyebutkan bahwa gempa megathrust yang terjadi di Nankai, Jepang, pada 8 Agustus 2024, bisa saja terjadi di Indonesia. Gempa ini disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik yang terus bertabrakan di zona subduksi, sehingga menyebabkan akumulasi tegangan yang akhirnya dapat memicu gempa besar.

Gempa megathrust biasanya memiliki magnitudo antara 7 hingga 8, dan durasi guncangannya jauh lebih lama daripada gempa biasa, bahkan bisa berlangsung selama beberapa menit. Guncangan yang lama ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan infrastruktur. Selain itu, gempa megathrust juga bisa menyebabkan gerakan vertikal yang signifikan di dasar laut, yang memindahkan sejumlah besar air dan menghasilkan tsunami.

Deretan Negara dengan Potensi Megathrust

1. Indonesia  
Indonesia terletak di wilayah Cincin Api Pasifik, yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan risiko tinggi terkena gempa bumi megathrust.  
Cincin Api Pasifik adalah area di sekitar tepi Samudra Pasifik yang terkenal sebagai salah satu kawasan dengan aktivitas tektonik paling intens di dunia.  

Di Indonesia, ada zona subduksi yang membentang dari Aceh di bagian barat hingga Papua di bagian timur, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi daerah-daerah tersebut.  

Zona megathrust ini berada di zona subduksi aktif, meliputi subduksi Sunda (melewati Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba), subduksi Banda, subduksi Sulawesi, subduksi lempeng Laut Maluku, subduksi Papua Utara, dan subduksi lempeng Laut Filipina.  

Setiap wilayah ini memiliki potensi menjadi pusat gempa bumi besar yang dapat memicu bencana, termasuk tsunami yang dahsyat.   

2. Jepang  
Jepang juga menghadapi risiko besar dari gempa megathrust, terutama di sepanjang Palung Nankai. Palung ini adalah formasi bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizuoka, sebelah barat Tokyo, hingga Pulau Kyushu.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Palung Nankai adalah zona subduksi di mana dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik bertemu, menciptakan tekanan yang sangat tinggi.  

Data sejarah menunjukkan bahwa kawasan ini telah mengalami beberapa gempa besar dengan magnitudo delapan hingga sembilan skala richter setiap satu atau dua abad sekali.  

Menurut peneliti dari Universitas Kobe, kemungkinan terjadinya gempa besar yang serupa dalam 30 tahun ke depan diperkirakan sekitar 70-80%.  
Jika gempa besar tersebut terjadi, dampaknya bisa lebih dahsyat dibandingkan dengan gempa besar yang melanda Jepang timur pada tahun 2011, yang menyebabkan kerusakan luas dan tsunami yang mematikan.  

3. Cile
Cile terletak di sepanjang tepi barat lempeng Amerika Selatan dan merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia. Negara ini sering mengalami gempa bumi besar, termasuk gempa megathrust, karena lokasinya yang dekat dengan zona subduksi Peru-Cile.  

Zona subduksi ini adalah salah satu yang paling aktif di dunia dan telah menjadi sumber beberapa gempa terbesar yang pernah tercatat.  

Kedekatan Chili dengan zona subduksi ini membuatnya sangat rentan terhadap aktivitas seismik yang dapat mengakibatkan kerusakan besar dan tsunami.  

4. Selandia Baru  
Selandia Baru terletak di perbatasan antara lempeng Pasifik dan lempeng Australia, di mana terdapat zona subduksi Hikurangi. Zona subduksi ini adalah fitur geologis yang sangat berbahaya, menjadikan Selandia Baru rentan terhadap gempa Megathrust.

NRCAN.GC.CA
Pilihan editor: Reaktor Nuklir Jepang Gagal Lewati Tinjauan Keselamatan Pertama Sejak Tragedi Fuskushima

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Ingatkan Potensi Hujan Petir di Jabodetabek Ahad Sore Ini, Mencakup Wilayah Mana Saja?

3 jam lalu

Awan tebal yang menyelimuti pemukiman dan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
BMKG Ingatkan Potensi Hujan Petir di Jabodetabek Ahad Sore Ini, Mencakup Wilayah Mana Saja?

BMKG memprakirakan wilayah Jabodetabek berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang pada Ahad sore.


BMKG Sebut Jakarta Selatan Sudah Masuki Musim Hujan, Jakarta Utara Ternyata Belum

4 jam lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
BMKG Sebut Jakarta Selatan Sudah Masuki Musim Hujan, Jakarta Utara Ternyata Belum

Pola musim hujan di Jakarta tidak sepenuhnya sama. Masih ada wilayah yang baru memasuki musim hujan pada pertengahan November nanti.


BMKG Perkirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal, Hujan Ringan Siang hingga Sore

11 jam lalu

Warga menggunakan payung menghindari cuaca panas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan kepada masyarakat di sejumlah daerah untuk mewaspadai dampak suhu panas yang 'memanggang' RI. Menurut BMKG, dalam beberapa waktu terakhir suhu maksimum di sejumlah daerah mencapai 37 hingga 38,4 derajat Celsius. TEMPO/Subekti.
BMKG Perkirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal, Hujan Ringan Siang hingga Sore

BMKG memprakirakan cuaca Kota Jakarta akan cenderung berawan tebal dan hujan berintensitas ringan pada Ahad, 3 November 2024.


BMKG Prakirakan Mayoritas Cuaca Kota Besar Hujan Ringan Hari Ini

13 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Mayoritas Cuaca Kota Besar Hujan Ringan Hari Ini

BMKG memprakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan hari ini, Ahad, 3 November 2024. Sebagian akan hujan disertai kilat.


BMKG: Cuaca Hujan Merata di Jabodetabek Masih Akan Bertahan Beberapa Hari

15 jam lalu

Ilustrasi hujan deras. Shutterstock
BMKG: Cuaca Hujan Merata di Jabodetabek Masih Akan Bertahan Beberapa Hari

Peneliti BRIN ungkap permintaan kewaspadaan yang sama untuk hujan merata di Jabodetabek 2-3 hari ke depan, tapi berbeda penyebab.


Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

1 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

Peta peringatan dini cuaca BMKG menunjukkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir tersebar cukup luas di Jabodetabek, Sabtu siang.


PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

1 hari lalu

Gunung Lamongan, Jawa Timur. TEMPO/Subekti
PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Lalu, apa bahaya dari yang terjadi Jumat lalu?


Peta BMKG Tunjukkan Sebaran Hujan Lebat Disertai Petir di Jabodetabek Siang Ini

1 hari lalu

Peta hujan intensitas sedang-lebat yang sedang terjadi di Jabodetabek pada Sabtu siang ini, 2 November 2024, (coklat) dan potensi perluasannya (kuning) menurut peringatan dini cuaca BMKG. Dok. BMKG
Peta BMKG Tunjukkan Sebaran Hujan Lebat Disertai Petir di Jabodetabek Siang Ini

Hujan yang turun pada siang ini sejalan dengan prediksi BMKG sebelumnya bahwa potensi hujan merata di Jabodetabek hari ini.


BMKG Prediksi Hujan Merata di Jabodetabek Hari Ini, Simak Waktu dan Intensitasnya

1 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG Prediksi Hujan Merata di Jabodetabek Hari Ini, Simak Waktu dan Intensitasnya

Cuaca Jabodetabek hari ini: awan tebal bakal menumpahkan hujan. BMKG sebut hujan bisa mulai pagi dan bisa meningkat jadi hujan lebat plus petir.


BMKG Catat Suhu Udara Hari Pertama November Tembus 37 derajat Celcius, Terpanas di Surabaya

1 hari lalu

Cuaca panas dan terik di Indonesia pada pekan terakhir Oktober 2024. Suhu maksimum harian tertinggi dicatat BMKG lebih dari 38 derajat Celsius. Dok. BMKG
BMKG Catat Suhu Udara Hari Pertama November Tembus 37 derajat Celcius, Terpanas di Surabaya

Suhu tertinggi di Indonesia hingga Jumat pagi, 1 November 2024, menurut catatan BMKG, mencapai 37,7 derajat celcius.