Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternate Dihantui Lima Jenis Bencana, Pemerintah Kota Didesak Susun Panduan Mitigasi

image-gnews
Foto udara operator alat berat memindahkan sisa material lumpur yang terbawa banjir bandang di Kelurahan Rua Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa, 27 Agustus 2024. Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara mengerahkan sejumlah alat berat untuk membuka akses jalan yang menghubungkan Kelurahan Rua dan Kastela agar aktivitas warga kembali normal pascabanjir bandang di daerah itu. ANTARA/Andri Saputra
Foto udara operator alat berat memindahkan sisa material lumpur yang terbawa banjir bandang di Kelurahan Rua Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa, 27 Agustus 2024. Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara mengerahkan sejumlah alat berat untuk membuka akses jalan yang menghubungkan Kelurahan Rua dan Kastela agar aktivitas warga kembali normal pascabanjir bandang di daerah itu. ANTARA/Andri Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Ternate - Lembaga masyarakat dan praktisi bidang geologi di Maluku Utara menyarankan Pemerintah Kota Ternate menyusun pedoman atau langkah dini mitigasi bencana untuk masyarakat, terutama yang berada di arena rawan bencana. Selain banjir bandang di Kelurahan Rua pada pekan lalu, masih ada beberapa kategori bencana yang mengancam Pulau Ternate.

Direktur Yayasan Anak Halmahera Indonesia, Abdullah Abubakar, mengatakan Kota Ternate juga dihantui potensi tanah longsor, gelombang pasang dan tsunami, serta erupsi gunung api. Kategori bencana ini ada masuk pemetaan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Ternate.

Pedoman siaga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana. “Hasilnya masyarakat tidak kaget bila bencana tiba,” katanya kepada Tempo, Senin, 2 September 2024.

Bila mengutip dokumen RTRW Kota Ternate 2012-2032, ada tiga kawasan bencana gunung api. Yang pertama adalah daerah rawan tipe I dengan luas 1.028 hektare (Ha)), meliputi Kelurahan Dufa-dufa, Tabam, Tubo dan Togafo. Di dalam area itu juga ada kawasan aliran Barangka atau kali mati, seperti kelurahan Kulaba, Bula, Tobololo, Takome, Loto, Taduma, Dorpedu, Kastela dan Toboko; kemudian serta kawasan pada radius 4,5 kilometer (Km) dari kawah Gunung Gamalama.

Ada pula kawasan rawan Tipe II dengan total luas 1.525 Ha di sungai atau barangka, meliputi Kelurahan Sulamadaha, Sungai Togorara, Sungai   Kulaba, Sungai Sosoma, Sungai Ruba, Sungai Telawa, Sungai Toreba, Sugai Piatoe, Sungai Taduma dan Sungai Kastela. Selain itu ada juga Kelurahan Tubo, Tafure, Kulaba, Tobololo, Takome, Loto, Foramadiahi, Marikurubu (alias lingkungan air tege tege dan Tongole), Buku Bendera Kelurahan Moya, lalu area dalam radius 3,5 Km dari kawah.

Untuk daerah rawan kategori III—seluas 1.121 Ha—meliputi sebagian sungai Fitu, sungai Piatoe, Sungai Toreba, Sungai Takome, sungai Sosoma, Sungai Ruba, Sungai Kulaba, sungai Togorara, lalu kawasan dalam radius 2,5 Km dari kawah.

Ketua Ikatan Ahli Geologi (IAGI) Maluku Utara, Abdulkadir Arif, mengatakan isu kebencanaan dan lingkungan seharusnya masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan di Kota Ternate. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata dia, harus menjadi yang terdepan dalam penanganan bencana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Ternate harus diboboti atau lebih banyak menyangkut dengan kebencanaan ini,” katanya.

Ujung Evakuasi Banjir Bandang Rua

Satu korban banjir bandang Kelurahan Rua, Kota Ternate, berhasil ditemukan dan dievakuasi tim gabungan menjelang petang pada Ahad, 1 September 2024. Penemuan jenazah ini berlangsung pada periode perpanjangan tiga hari yang diminta oleh Pemerintah Kota Ternate, pasca-banjir bandang Kelurahan Rua.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan operasi pencarian dan evakuasi ditutup setelah semua korban hilang, yang berjumlah 19 orang, ditemukan tim gabungan. “Satu korban meninggal dunia yang baru saja ditemukan akan dirujuk ke instalasi medis setempat, untuk mengidentifikasi korban," kata Muhari.

Pilihan Editor: AIPKI Keluarkan Pernyataan Sikap Terkait Pemberhentian Prodi Anestesi dan Dekan FK Undip

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

2 hari lalu

Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.


Seorang Ayah di Ternate Bakar Anak Kandungnya Setelah Seharian Tak Pulang ke Rumah

3 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Seorang Ayah di Ternate Bakar Anak Kandungnya Setelah Seharian Tak Pulang ke Rumah

Si ayah sempat menggunduli kepala anaknya sebelum kemudian membakarnya.


179 Orang Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

4 hari lalu

Kondisi jalanan yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah dilanda Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 11 September 2024. REUTERS/SZZW
179 Orang Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

Sejumlah jalan di Kota Hanoi sudah beberapa hari terendam air setelah topan Yagi mengaduk-aduk wilayah utara Vietnam


Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

4 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

Berikut 10 tips atau sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa megathrust. Pahami potensi risiko dan persiapkan diri dengan baik


Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

5 hari lalu

Kondisi pabrik LG Electronics yang rusak akibat terjangan Topan Yagi, di Kawasan Industri Trang Due, Hai Phong, Vietnam, 9 September 2024. Topan Yagi telah membuat sejumlah pabrik dan jutaan rumah tidak mendapatkan aliran listrik. REUTERS/Minh Nguyen
Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Bertambah

Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu topan Yagi telah menewaskan setidaknya 82 orang dan 64 orang lainnya di wilayah utara dinyatakan hilang.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Maluku Utara

6 hari lalu

Ilustrasi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Pexels/Therato
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Maluku Utara

BMKG Ternate mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Maluku Utara pada 10 September 2024.


Banjir di Kota Binjai Merendam Ratusan Rumah, BNPB Imbau Warga Bersiap Mengungsi

6 hari lalu

Kondisi banjir di Kota Binjai, Provinsi Sumatra Utara, Minggu, 8 September 2024. Sumber foto: BPBD Kota Binjai
Banjir di Kota Binjai Merendam Ratusan Rumah, BNPB Imbau Warga Bersiap Mengungsi

Saat ini kondisi banjir belum sepenuhnya surut, dan warga diminta tetap waspada.


46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

6 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan yang banjir setelah hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Yagi, yang dikenal dengan sebutan Enteng, di Baras, provinsi Rizal, Filipina, 2 September 2024. REUTERS/Eloisa Lopez
46 Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam

Topan Yagi memakan korban jiwa dengan 46 dilaporkan tewas dan 22 orang hilang


Banjir Melanda Kota Medan: 985 Jiwa Terdampak, 295 Rumah Terendam

7 hari lalu

Kondisi banjir di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu, 7 September 2024. Sumber foto: BPBD Kota Medan
Banjir Melanda Kota Medan: 985 Jiwa Terdampak, 295 Rumah Terendam

Banjir menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan, dengan ketinggian air mencapai 20-50 sentimeter.


Regulator Ternate Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang, Awasi Patahan di Hulu Sungai

9 hari lalu

Sejumlah rumah warga yang rusak pascabanjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, 3 September 2024. Pemerintah Kota Ternate akan merelokasikan warga korban banjir bandang di Kelurahan Rua ke tempat yang lebih aman dan menyiapkan lahan sekitar 2,6 hektare di Kelurahan Jambula yang nantinya akan dibangun 100 unit rumah. ANTARA/Andri Saputra
Regulator Ternate Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang, Awasi Patahan di Hulu Sungai

Periode tanggap darurat yang semula berakhir pada 7 September dilanjutkan hingga 21 September 2024.