TEMPO.CO, Jakarta - Google menambahkan kemampuan pemindai barcode, alias kode batang, dan kode QR untuk Circle to Search. Fitur pencarian berbasis gambar itu kini bisa memenuhi lebih banyak kebutuhan penggunanya. Sejak awal, Circle to Search dibuat untuk menyederhanakan pengolahan informasi yang terkait dengan kode.
Diluncurkan sejak awal Januari 2024, Circle to Search membantu penelusuran informasi tanpa harus berpindah aplikasi. Pengguna cukup melingkari, mencoret, atau mengetuk sesuatu di layar untuk memulai pencarian. Misalnya, pengguna yang menonton video dapat melingkari item pakaian untuk mencari informasinya.
Setelah diperkuat, kamera gawai kini bisa mengolah informasi berbentuk kode, misal barcode harga produk. Menurut ulasan Phone Arena pada 30 Agustus 2024, Google menggarap kemampuan pemindai ini secara diam-diam, sebelum akhirnya terungkap pada Mei lalu, disusul dengan demo pemakaiannya sebulan kemudian. Fitur pelengkap Circle to Search tersebut akhirnya tersedia di perangkat pengguna.
Setelah diperbaharui dan diaktifkan, Circle to Search mengenali dan memindai segala barcode dan QR. Sebuah panel atau chip kecil akan muncul di atas kode sebagai tautan langsung ke situs web yang dibutuhkan oleh pengguna. Fitur itu bekerja secara otomatis sehingga pengguna tidak perlu melingkari kode secara manual.
Penguatan Circle to Search ini bakal diperluas ke berbagai jenis perangkat, meski saat ini masih terfokus ke Google Pixel dan Samsung Galaxy. Pengguna bisa mengakses laman web berisi gambar QR, kemudian membuka Circle to Search untuk menjajal teknologi ini.
Fungsi pemindai itu termasuk upaya Google untuk memperkuat Circle to Search. Ada juga tambahan tombol Share alias ‘bagikan’ jika pengguna ingin membagikan konten terpilih ke sesama pengguna gawai.
Pilihan Editor: Penghentian Kegiatan Dekan FK Undip di RS Kariadi Picu Aksi Solidaritas, Ini Pesan yang Disampaikan