TEMPO.CO, Jakarta - Situs IQAir mencatat kualitas udara di Jakarta sempat membaik pada Kamis pagi tadi, 5 September 2024. Pemerintah DKI tengah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) dalam rangka kunjungan Paus Fransiskus. Langkah itu juga untuk mengurangi kemacetan lalu lintas selama kegiatan misa akbar di Gelora Bung Karno (GBK), sore nanti.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 08.00 WIB, Kamis pagi, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 82, dengan nilai konsentrasi partikel halus PM2.5 di angka 27,9 mikrogram per meter kubik.
Saat itu nilai konsentrasi PM2.5 setara 5,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kualitas udara Jakarta masuk ke dalam kategori sedang dan menempati peringkat ke-24 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Indeks kualitas udara di Jakarta pagi tadi jauh lebih baik dibanding Rabu kemarin, ketika level AQI-nya menembus 159 pada pukul 11.00 WIB. Dengan konsentrasi PM2.5 mencapai 56,4 mikrogram, Jakarta sempat menempati kota dengan kualitas udara keenam terburuk di dunia.
Meski begitu, AQI Jakarta kembali meningkat jadi 148 ketika dipantau kembali pada pukul 14.00 WIB tadi. Konsentrasi polutannya menjadi 54,5 mikrogram per meter kubik.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 10.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” begitu bunyi catatan IQAir.
Indeks tersebut masuk dalam kategori ‘Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif’. Suhu udara Jakarta pada tengah hari tadi menembus 34 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan udara 64 persen.
Pilihan Editor: Kaspersky Catat Lonjakan Kasus Phising, Lakukan Cara Ini untuk Menghindarinya