TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 5 di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 6 September 2024. Lindu yang mengguncang pada pukul 15.39 WITA itu berasal dari laut pada jarak 235 kilometer di arah Barat Laut Tahuna.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa berada di kedalaman 55 kilometer. “Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar atau oblique thrust fault," katanya melalui keterangan tertulis, tak lama setelah gempa tersebut.
Daryono menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Dari hasil analisis BMKG, gempa yang termasuk dangkal itu dipicu oleh aktivitas deformasi kerak bumi.
Merujuk estimasi peta guncangan, lindu itu terasa hingga Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI, artinya membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Tim BMKG memastikan tidak ada laporan dampak kerusakan sejauh ini.
“Hingga pukul 15.55 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” tutur Daryono.
Pilihan Editor: Wacana Tiket KRL Berbasis NIK, Pakar TransportasI ITB Usulkan Gerbong Berkelas atau Voucher Subsidi