TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX, perusahaan teknologi milik taipan Elon Musk, berencana meluncurkan setidaknya lima megaroket Starship tanpa awak selama dua tahun ke depan. Melalui cuitan di akun X, Elon Musk, mengatakan hasil peluncuran roket tanpa awak itu bakal menentukan jadwal misi berawak.
Sejauh ini, SpaceX menargetkan perjalanan ke Mars bisa terwujud empat tahun lagi. “Namun, jika terjadi tantangan, misi berawak akan ditunda dua tahun lebih lama,” kata Musk, dilansir dari Reuters pada 23 September 2024.
Menurut dia, pengiriman roket tanpa awak bisa dimulai bila jendela transfer antara bumi dan Planet Mars berikutnya sudah terbuka. Dia sebelumnya mewacanakan peluncuran Starship dengan target waktu yang berbeda. Musk menyebut Starship tak berawak bakal mendarat di Mars dalam 5 tahun ke depan, sedangkan pendaratan manusia di sana akan diwujudkan 7 tahun lagi.
Pada Juni 2024, roket Starship berhasil embali ke bumi setelah melewati perjalanan berapi dari luar angkasa. Dalam uji coba peluncuran keempat tersebut, mesin Raptor di Starship menyala selama pemisahan tahap panas. Armada luar angkasa itu akhirnya bisa kembali dan sukses splashdown alias mendarat di air, persisnya di kawasan Samudra Hindia.
Pesawat Starship yang tak berawak juga pernah meledak beberapa menit setelah lepas landas dari pusat peluncuran di Texas Selatan, Amerika Serikat, pada 20 April 2023. Insiden itu sempat mengganggu pengembangan roket yang akan membawa manusia ke bulan dan Mars. Lewat pengujian beruntun, SpaceX berniat mengatasi kendala teknis pada megaroket generasi baru tersebut.
Pilihan Editor: Jakarta Bangun Kesiapan Kedaruratan B3, Butuh Simulasi Senyata Mungkin