TEMPO.CO, Jakarta - YouTube dikabarkan tengah melakukan uji coba dengan tidak menampilkan jumlah penonton atau berapa kali ditonton beserta tanggal unggah suatu konten pada tampilan beranda. Meski kabar itu belum sepenuhnya dikonfirmasi oleh YouTube, pengguna telah lebih dulu memberi beragam komentar.
“Terkini, YouTube sedang menguji beranda tanpa jumlah penayangan dan tanggal,” cuitan @vidIQ lewat media sosial X yang diunggah pada Senin, 28 Oktober 2024. Menanggapi postingan tersebut, para pengguna X cenderung menerima pembaruan penghapusan jumlah penonton, namun berlaku sebaliknya untuk penghapusan tanggal unggah.
Sebagian besar pengguna menyatakan bahwa penghapusan jumlah penonton tidak akan mengubah kebiasaan atau pengalaman mereka dalam menonton. Beberapa juga berpendapat bahwa hal ini mungkin akan membantu kreator baru untuk mendapatkan lebih banyak penonton, karena terkadang orang enggan mengklik video dengan jumlah penonton rendah.
Berbanding terbalik dengan pembaruan penghapusan jumlah penonton, penghapusan tanggal unggah justru menuai keluhan dari beberapa pengguna. Kalau pembaruan ini benar diberlakukan diyakini akan mempengaruhi cara mereka mengonsumsi konten karena informasi mengenai topik tertentu dapat berubah seiring waktu. Pembaruan ini kemungkinan besar akan berdampak pada konten berita politik, informasi terkini, atau konten terkait isu-isu terbaru lainnya.
Melalui cuitan @Buchomb yang menilai buruk pembaruan tersebut lantaran akan sulit membedakan konten yang asli dengan konten unggahan ulang, YouTube memberi tanggapan. “Kami mendengarmu! pengalaman ini berpotensi disebabkan oleh ekstensi yang diaktifkan di browser kamu,” bunyi balasan YouTube menanggapi cuitan yang diunggah Rabu, 30 Oktober 2024, tersebut
Platform streaming video milik Alphabet itu belum sepenuhnya membantah laporan bahwa mereka sedang menguji beranda baru tanpa fitur-fitur yang disebutkan. YouTube menjelaskan, beberapa pengguna mungkin tidak dapat melihat jumlah penonton dan tanggal unggah di beranda mereka, jika ekstensi peramban tertentu diaktifkan, dan meminta pengguna untuk melaporkan jika masalah tersebut terus berlanjut.
BAYU MENTARI
Piliha Editor: Cuaca Panas dan Kering Saat Ini Diprediksi Berlanjut Sampai Pertengahan November