“Data kami menunjukkan rute yang diambil manusia Afrika keluar dari benua itu lebih dari 100 ribu tahun lalu adalah lewat selatan, bukan utara,” kata Prof Sangkot Marzuki, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. “Data kami menunjukkan, teori Taiwan is complette wrong.”
Studi analis kinetika dilakukan Sangkot dan kawan-kawan terhadap lebih dari 70 etnik di Asia dengan Indonesia sebagai penyumbang terbesar jumlah etniknya. Studi memakan waktu tiga tahun melibatkan lebih dai 90 peneliti di Singapura, Malaysia, Thailand, India, Cina, Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, dan dari Indonesia sendiri.
Sangkot menjelaskan, teori Taiwan dirumuskan berdasarkan studi bahasa yang menyebut Taiwan sangat beragam dan kemungkinan bahasa yang ada di Asia berasal dari sana (studi austronesia).
“Yang kami lakukan adalah studi terhadap kinetika etnik,” kata Sangkot.
Studi sebenarnya sudah selesai sekitar setahun lalu. Menurut Sangkot, sempat terjadi adu argumen dengan peneliti barat sebelum hasil studi akhirnya dimuat jurnal sains yang terbit semalam, waktu Indonesia.
WURAGIL