Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Produk Mitigasi Perubahan Iklim

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -  Banyak perusahaan memperkenalkan produk yang mendukung mitigasi perubahan iklim pada pameran Eco-Products International Fair 2010 di Balai Sidang Jakarta. Tema pameran adalah “Produktivitas Hijau, Meningkatkan Daya Saing”. Ahad (7/3) petang, pameran yang berlangsung sejak 4 Maret ditutup dengan pengumuman pemenang Toyota Eco-Youth.

Mitsubishi Electric dan Panasonic, misalnya, memajang maket pembangkit listrik tenaga surya. Sharp, Sanyo, Toshiba, dan lainnya memamerkan produk rumah tangga yang hemat listrik. Sementara Waste Management Indonesia memasang peralatan untuk menangkap gas metan dari sanitary landfill di kawasan Cileungsi, Jawa Barat. Lalu Orix memperkenalkan pembangkit listrik tenaga biomas dengan menggunakan limbah kayu.

Metan, karbondioksida, nitrogen oksida merupakan sebagian gas-gas rumah kaca (GRK) yang jadi penyebab pemanasan global. Mitigasi sendiri merupakan berbagai tindakan aktif untuk mencegah atau memperlambat terjadinya pemanasan global yang berujung pada perubahan iklim. Upaya mitigasi adalah menurunkan emisi GRK dan peningkatan penyerapan GRK serta lainnya.

Selain pameran, diadakan juga konferensi internasional yang bertema ramah lingkungan. Tidak ketinggalan Talkshow Batik with Natural Dye, Manga Class, Workshop Dyeing with Natural Material, Talkshow Travel Behavioural hingga Fashion Recycled. “Impian dunia untuk menciptakan kehidupan yang rendah emisi karbon menjadi semakin mendesak,” kata Kitayama Teisuke, Ketua Komite Persiapan Eco-Products International Fair (EPIF).

Menurut Kitayama, EPIF ini tidak hanya menjadi tempat memamerkan produk-produk, teknologi dan layanan yang ramah lingkungan. Juga, katanya, menjadi wadah informasi mengenai cara-cara terbaru dan paling efektif dalam mengubah gaya hidup guna mendukung percepatan pencapaian dunia yang rendah emisi karbon.

Menteri Perindustrian Mohammad S. Hidayat menjelaskan dunia bisnis perlu menerapkan kebijakan yang berkelanjutan serta lebih ramah lingkungan. “Hal ini merupakan tren global seiring dengan meningkatnya persaingan di dunia untuk memperoleh sumber daya alam yang langka,” katanya. Pemerintah, Kadin dan semua pemegang saham, ujarnya, berkomitmen mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pameran tahunan ini diselenggarakan oleh Asian Productivity Organization yang berbasis di Tokyo. Sebelum di Indonesia, pameran diadakan di Malaysia (tahun 2004), Thailand (2005), Singapura (2006), Vietnam (2008) dan Filipina (2009). Di Indonesia, pengorganisasian pameran dilakukan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dyandra Promosindo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Division Manager Dyandra Promosindo Irvan Mahidin Sukamto, Indonesia berkepentingan menarik investasi bahwa kebutuhan produk “hijau” sangat diperlukan. “Indonesia menampilkan produk unggulan seperti herbal dan batik yang menjadi ikon Indonesia,” katanya kepada pers.

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Masri Hasyar menjelaskan, kriteria produk ramah lingkungan. Dari segi proses, kata dia, bahan baku harus terbuat dari bahan yang telah diakui. Dari segi pembuatan harus menggunakan sesedikit mungkin sumber energi dan air serta menimbulkan seminimal mungkin buangan dan emisi.

Ribuan warga mengunjungi pameran tersebut. “Teknologi yang ditawarkan menarik sekali,” kata Devi R. Ayu, salah satu pengunjung. Mulai dari produk yang eco-friendly, hemat listrik dan rendah emisi. Dia menyaksikan banyak pengunjung membawa istri dan anak-anak. Pameran ini, kata Konsultan Eksternal Oxfam itu, menjadi wadah belajar mengetahui produk-produk yang ramah lingkungan.

UNTUNG WIDYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

8 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

13 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

19 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

22 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

26 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

31 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

37 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.