Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejutan dari Kedalaman Antartika

image-gnews
Lyssianasid amphipod yang ditemukan 180 meter di bawah es Antartika
Lyssianasid amphipod yang ditemukan 180 meter di bawah es Antartika
Iklan

TEMPO Interaktif, Washington - Misi Robert Bindschadler, kepala ilmuwan biosfer dan hidrosfer di Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Pine Island Glacier di Antartika Barat, adalah meneliti dinamika gletser dan bentangan es di kawasan itu yang begitu cepat berubah dalam beberapa dasawarsa terakhir. Namun yang ditemukannya di kawasan terpencil ini tak hanya mengungkap bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap kondisi gletser, tapi juga dunia baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Pakar dinamika gletser dan bentangan es sekaligus senior fellow di Goddard Space Flight Center itu hampir tak percaya atas penemuan mengejutkan itu, yakni binatang sejenis udang dan ubur-ubur yang hidup di bawah bentangan es raksasa Antartika. Sekitar 180 meter di bawah lapisan es yang gelap tanpa ada seberkas cahaya matahari pun mampu menembus es tebal itu, para ilmuwan menduga tak ada kehidupan tingkat tinggi yang dapat hidup di dalam sana, kecuali beberapa jenis mikroba.

Anggapan tersebut ternyata salah besar, dan membuat tim NASA yang tengah meneliti gletser Pine Island begitu terkejut ketika mereka menurunkan sebuah kamera video untuk memperoleh gambar pertama apa yang ada dalam perut bentangan es di Antartika. Sejenis binatang mirip udang yang ganjil berenang mendekati kamera dan hinggap di kabel. Para ilmuwan juga menarik sepotong tentakel yang mereka yakini berasal dari ubur-ubur sepanjang 30 sentimeter.

"Kami sedang mengoperasikan kamera itu dengan asumsi tak ada apa pun di bawah sana," kata Bindschadler, yang akan mempresentasikan video dan temuan pendahuluan itu pada pertemuan American Geophysical Union, Rabu ini. "Itu mirip udang yang biasa Anda nikmati di atas piring Anda."

Bindschadler mengungkapkan, ketika para ilmuwan yang tergabung dalam tim ke Antartika Barat itu menyaksikan binatang aneh tersebut, mereka semua ternganga. Namun secara teknis binatang jingga yang terekam dalam video sepanjang dua menit ini bukanlah udang. Itu adalah seekor Lyssianasid amphipod, yang masih kerabat jauh udang.

Video pendek itu kemungkinan besar memberi inspirasi bagi para pakar untuk mengkaji ulang apa sesungguhnya yang mereka ketahui tentang kehidupan dalam lingkungan yang keras seperti es Antartika. Bila binatang mirip udang bisa hidup nyaman dalam perairan gelap yang membekukan--180 meter di bawah es Antartika--bagaimana dengan tempat-tempat tak bersahabat lainnya, termasuk di Europa, bulan Jupiter yang membeku.

"Mereka tengah mencari dalam setetes air di sebuah kolam renang yang Anda kira tak ada organisme hidup di dalamnya dan mereka menemukan tak hanya satu binatang, melainkan dua," kata Stacy Kim, ahli biologi di Moss Landing Marine Laboratories di California, yang baru bergabung dengan tim NASA. "Kami sama sekali tak punya ide tentang apa yang ada di bawah sana."

Cynan Ellis-Evans, ilmuwan mikrobiologi British Antarctic Survey, menyebut penemuan itu sangat menantang. "Ini pertama kalinya ditemukan kehidupan tingkat tinggi yang begitu unik di lingkungan sub-glacial," kata Ellis-Evans. Dia mengatakan sebelumnya juga telah diketahui sejumlah penemuan serupa, yang memperlihatkan kehidupan kompleks dalam lapisan es yang menipis, namun tak ada yang langsung berada di bawah es tebal seperti temuan tim NASA ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ellis-Evans mengatakan ada kemungkinan binatang itu berenang dari tempat yang jauh dan tidak hidup menetap di lingkungan yang hampir beku tersebut. Namun Kim, yang terlibat dalam studi itu, ragu terhadap kemungkinan yang dilontarkan Ellis-Evans. Situs penelitian di Antartika Barat ini berada sedikitnya 19 kilometer dari perairan terbuka.

Bindschadler mengebor sebuah lubang berdiameter 8 inci dan menemukan sedikit air di bawah es. "Itu berarti nyaris mustahil bila dua binatang tersebut berenang dari perairan yang jauh dan tertangkap secara acak di lokasi sekecil itu," ujar Kim.

Hingga saat ini, para ilmuwan masih dibuat bingung oleh apa yang menjadi sumber pangan bagi kedua binatang itu di bawah es. "Beberapa jenis mikroba memang dapat membuat makanan sendiri dari zat kimia yang ada di samudra, namun kehidupan kompleks seperti amphipod tidak bisa," kata Kim.

Jadi, bagaimana mereka bisa bertahan hidup? "Itu pertanyaan pentingnya," kata Kim. "Amat mengagumkan ketika Anda menemukan teka-teki besar seperti pada sebuah planet yang kita pikir kita telah mengetahui segalanya."

TJANDRA DEWI | AP | NASA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

8 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

11 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?