TEMPO Interaktif, Jakarta - Survei yang dilakukan sebuah perusahaan asuransi terhadap 50 orang mantan penjahat menyatakan pencuri akan meneliti terlebih dahulu kondisi rumah dan kegiatan mangsanya, tak terkecuali lewat jejaring sosial.
Dengan menggunakan Facebook dan Twitter, pencuri bisa mengetahui kapan seseorang ada di rumah dan kapan mereka bepergian. "Dulu ada tidaknya penghuni rumah bisa diketahui dari tukang pos atau pengantar susu," kata mantan perampok Richard Taylor.
Namun kini, lanjut dia, dengan adanya akun Facebook dan Twitter yang memuat data pribadi penggunanya, seperti rumah, nomor telepon hingga status di mana mereka berada dan sedang apa, membuat para pencuri lebih mudah memantau keberadaan mangsanya. "Sekarang jika seseorang bepergian, dia akan mengup-date statusnya dan menjelaskan apa yang sedang dilakukannya," kata Taylor.
Dia menambahkan, calon korban pencurian tak akan mengecek satu per satu dari ratusan sampai ribuan teman yang ada pada akun mereka. "Jadi tidak ada yang tahu siapa yang membobol rumah dan menggasak harta bendanya," ujarnya. Beberapa akun yang kerap dipantau oleh para perampok ini misalnya akun milik artis dan pejabat.
Telegraph|Rini K