TEMPO Interaktif, Washington - Wajah dan tubuhnya memang jauh lebih mirip kera dibanding manusia, namun Lucy memiliki kaki yang sama dengan manusia modern. Tulang kaki nenek moyang manusia modern itu dirancang untuk berjalan, bukan lagi mencengkeram dahan pohon.
Tim ilmuwan yang meneliti tulang kaki kerabat manusia yang hidup tiga juta tahun lampau itu menyimpulkan bahwa Lucy, nama julukan untuk fosil Australopithecus afarensis yang ditemukan di daerah Afar, Ethiopia, sangat nyaman dengan kehidupan di atas tanah dibandingkan dengan di atas pohon. Dalam jurnal Science, Carol Ward, dari University of Missouri, melaporkan, penemuan ini menunjukkan bahwa manusia purba itu mempunyai kaki yang mirip kaki manusia modern.
Studi fosil yang ditemukan pada 1974 itu memperlihatkan bahwa Lucy dapat berdiri tegak. Sayangnya tak ditemukan tulang kaki pada kerangka berjenis kelamin perempuan itu, sehingga para ilmuwan kebingungan apakah dia berjalan seperti manusia modern atau kombinasi antara primata yang hidup di atas tanah dan pohon. "Penemuan baru ini memperlihatkan dia sepenuhnya mirip manusia dan hidup di atas tanah," kata Ward. "Menepiskan gagasan bahwa mereka ada di antara keduanya."
Tulang baru itu, yang ditemukan bersama tulang A. afarensis di Hadar, Ethiopia, adalah sebuah tulang metatarsal, tulang panjang yang menghubungkan jari dengan telapak kaki. Tulang itu memperlihatkan bahwa Lucy dan anggota spesiesnya mempunyai struktur melengkung yang membuat kaki mereka kaku seperti manusia modern, berbeda dengan kera yang kakinya lebih fleksibel untuk mencengkeram dahan pohon.
"Ini adalah tahap penting dalam evolusi," kata Ward. "Temuan tersebut memperlihatkan nenek moyang purba kita berjalan seperti kita. Mereka tidak berjalan dengan menyeret kakinya, melainkan berjalan tegak, ciri penting dari cabang pohon keluarga kita."
TJANDRA | AP | SCIENCEDAILY