Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temuan Fosil Terbaru Menunjukkan Lucy Berjalan Tegak  

image-gnews
Posisi metatarsal keempat Australopithecus afarensis yang ditemukan di Hadar, Ethiopia, pada tulang telapak kaki.
Posisi metatarsal keempat Australopithecus afarensis yang ditemukan di Hadar, Ethiopia, pada tulang telapak kaki.
Iklan

TEMPO Interaktif, Washington - Wajah dan tubuhnya memang jauh lebih mirip kera dibanding manusia, namun Lucy memiliki kaki yang sama dengan manusia modern. Tulang kaki nenek moyang manusia modern itu dirancang untuk berjalan, bukan lagi mencengkeram dahan pohon.

Tim ilmuwan yang meneliti tulang kaki kerabat manusia yang hidup tiga juta tahun lampau itu menyimpulkan bahwa Lucy, nama julukan untuk fosil Australopithecus afarensis yang ditemukan di daerah Afar, Ethiopia, sangat nyaman dengan kehidupan di atas tanah dibandingkan dengan di atas pohon. Dalam jurnal Science, Carol Ward, dari University of Missouri, melaporkan, penemuan ini menunjukkan bahwa manusia purba itu mempunyai kaki yang mirip kaki manusia modern.

Studi fosil yang ditemukan pada 1974 itu memperlihatkan bahwa Lucy dapat berdiri tegak. Sayangnya tak ditemukan tulang kaki pada kerangka berjenis kelamin perempuan itu, sehingga para ilmuwan kebingungan apakah dia berjalan seperti manusia modern atau kombinasi antara primata yang hidup di atas tanah dan pohon. "Penemuan baru ini memperlihatkan dia sepenuhnya mirip manusia dan hidup di atas tanah," kata Ward. "Menepiskan gagasan bahwa mereka ada di antara keduanya."

Tulang baru itu, yang ditemukan bersama tulang A. afarensis di Hadar, Ethiopia, adalah sebuah tulang metatarsal, tulang panjang yang menghubungkan jari dengan telapak kaki. Tulang itu memperlihatkan bahwa Lucy dan anggota spesiesnya mempunyai struktur melengkung yang membuat kaki mereka kaku seperti manusia modern, berbeda dengan kera yang kakinya lebih fleksibel untuk mencengkeram dahan pohon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini adalah tahap penting dalam evolusi," kata Ward. "Temuan tersebut memperlihatkan nenek moyang purba kita berjalan seperti kita. Mereka tidak berjalan dengan menyeret kakinya, melainkan berjalan tegak, ciri penting dari cabang pohon keluarga kita."

TJANDRA | AP | SCIENCEDAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

27 November 2022

Kerangka fosil  T. rex  di Hong Kong.  Foto: Christie's Images Ltd.
Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

Kerangka T. rex yang batal dilelang untuk rencana penjualan pertama di Asia itu awalnya ditarget mendulang penjualan Rp 392 miliar.


Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

10 Juli 2022

Ilustrasi berdasarkan rekonstruksi fosil tengkorak dinosaurus Meraxes yang ditemukan di Argentina. Bentuknya mengingatkan pada makhluk mitos di Eropa yakni gargoyle. (via REUTERS/JORGE A. GONZALEZ)
Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

Dinosaurus ini menunjukkan ada pengurangan jumlah jari dari Abelisaurus memiliki empat jari, sementara tyrannosaurus dua.


2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

26 Februari 2022

Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN
2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam


Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

12 Januari 2022

Fosil naga laut raksasa berusia 180 juta tahun ditemukan di Inggris. (Anglian Water)
Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

Behemoth adalah fosil terbesar dan terlengkap dari jenisnya yang pernah ditemukan di Inggris.


Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.


Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.


Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

20 September 2021

Band Gojira. Instagram/Gojiraofficial
Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

Nama grup band metal Gojiro, diabadikan sebagai sebutan fosil yang ditemukan di Prancis, Luksemburg, dan Austria.


Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

16 Agustus 2021

dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin
Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatan, memulai musim dingin yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.


Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

15 Agustus 2021

Fosil Pulchritudo attenboroughi (kiri). Hasil rekonstuksi digital (kanan). Kredit: Denver Museum of Nature and Science
Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

Desain indah pada elytra kumbang kuno itu mendorong para peneliti untuk menamakannya Pulchritudo attenboroughi.