TEMPO Interaktif, Jakarta - Selama tiga menit, empat sekawan itu beraksi: menendang, memukul, dan berputar dengan luwes. Mereka mengenakan baju silat hitam, dua ban merah, dua ban putih.
Aksi ini bukan peragaan jurus di pertandingan. Lakonnya pun bukan atlet silat. Empat sekawan itu adalah robot bikinan Galvin Amaris, pelajar kelas enam Sekolah Dasar Springfield, Jakarta Barat, yang sedang mengikuti International Robot Olympiade di Universitas Tarumanegara, Kamis, 15 Desember 2011.
Bocah sebelas tahun ini mulai membuat robot ini bulan lalu. "Terinspirasi SEA Games," katanya. Galvin mengadopsi gerakan Silat Cimande dari Internet.
Dia tidak menemukan banyak kesulitan untuk membuat empat robot 30 sentimeter dan bobot 1,45 kilogram itu. Maklum, Galvin sudah tiga tahun digembleng ilmu membuat robot di World Robotic Explorer di Thamrin City milik ibunya.
Jully Tjindrawan, ibunda Galvin, mendatangkan bahan robot Silat Cimande itu dari Korea Selatan. "Pas datang, cuma berbentuk kotak-kotak, Galvin yang merakitnya," katanya. Si bocah juga menambah empat servo atau motor jadi 20 supaya gerakan lebih luwes. Harga satu unit robot sekitar Rp 6 juta.
Di olimpiade robot itu, Galvin bertarung di kategori robot kreatif junior. Terdapat 14 kategori yang diperlombakan sampai Sabtu mendatang. Pengumuman pemenang dilangsungkan Ahad di Balai Kartini.
REZA MAULANA