TEMPO.CO - Microsoft sedang mencari CEO baru. Seperti dikutip dari CNET dan Reuters, Jumat ini, CEO Microsoft Steve Ballmer mengumumkan rencananya untuk pensiun.
Tetapi dia tidak serta merta meninggalkan posisi strategis ini. Ia memberi jangka waktu 12 bulan bagi dewan eksekutif Microsoft mencari penggantinya. "Tidak ada waktu yang sempurna untuk transisi, tetapi ini waktu yang tepat," kata Ballmer.
Ballmer juga bersedia tetap menduduki posisi CEO hingga komite khusus menemukan penggantinya. Dalam pernyataannya, Ballmer menyebut keputusan pensiun ini emosional dan sulit, tetapi harus dilakukan demi kepentingan perusahaan. "Microsoft perlu CEO baru yang akan membawa perusahaan ke arah baru untuk waktu yang lebih lama," kata dia.
Komite khusus yang menyeleksi CEO baru ini diketuai John Thompson, dengan anggota Bill Gates (pendiri dan chairman Microsoft), Chuck Noski dan Steve Luczo. Tak hanya dari kandidat internal Microsoft, komite juga mencari pengganti Ballmer dari luar Microsoft. Komite juga menggandeng perusahaan rekrutmen Heidrick & Struggles International Inc.
Menjabat di posisi tertinggi perusahaan software ini sejak Januari 2000, Ballmer menuai banyak kritik karena dianggap kurang berinovasi. Ballmer disebut terlalu tradisional dan berkutat hanya di industri komputer personal (PC) yang mulai ditinggalkan.
Tetapi keputusannya untuk mengundurkan diri tetap mengejutkan para analis. "Ini mengejutkan mengingat berdekatan dengan pengumuman strateginya untuk reorganisasi dan beralih ke bisnis perangkat dan jasa seperti pesaingnya, Apple dan Google," kata Sid Parakh, analis dari McAdams Wright Ragen.
Toh pasar menyambut positif keputusan pensiun Ballmer. Saham Microsoft naik 5,7 persen menjadi US$ 34,26 di Nasdaq.
CNET | REUTERS| ARYANI KRISTANTI