Perlakuan ini membuat aliran darah ke otak tersumbat sehingga mencit mengalami stroke di bagian contralateral otaknya. Mencit akan menderita lumpuh sebelah.
Parkinson, misalnya, muncul akibat kekurangan dopamin dan kerusakan pada bagian otak yang bernama substantia nigra. Kadar dopamin dalam tubuh mencit dapat dikuras lewat perlakuan tertentu.
Otak mencit akan merespons dengan mempertahankan kadar dopamin supaya tidak mengalami parkinson. Proses inilah yang diamati oleh Surendra.
Contoh ketiga adalah epilepsi. Untuk memperoleh mencit penderita epilepsi, Surendra menyuntikkan obat penginduksi epilepsi yang membuat kerabat tikus itu kejang-kejang sehingga bagian hippocampus otaknya rusak.
Seluruh efek dan gejala akibat perlakuan dan pengkondisian pada mencit itu diamati secara detail. Termasuk pengaruh pemberian obat tertentu kepada otak mencit. Hasilnya dibandingkan dengan referensi yang ada pada manusia.
"Kalau penderita epilepsi itu mengalami penurunan kognitif," ujar Surendra.
Uji coba pada mencit bisa membantu riset penyakit neuridegeneratif pada manusia. Sebab, kata Surendra, penyakit tertentu menyebabkan perubahan pada organ tertentu secara spesifik. Dalam kasus epilepsi, hippocampus otak--bagian yang mempengaruhi proses belajar--paling terkena dampak.
MAHARDIKA SATRIA HADI