"Ini temuan yang sangat menarik karena Denisovan tidak memiliki aliran gen Neanderthal namun memberikan sumbangan 4-6 persen gen pada populasi orang-orang Melanesia," kata Dr Richard Green, peneliti biomolekular dari Universitas California Santa Cruz, pada seminar Human Evolution and Archaic Admixture di Lembaga Eijkman, Selasa (29/10).
Dilihat dari beberapa fitur fisik, simpanse kerap disebut kerabat hidup terdekat spesies manusia. Namun Neanderthal adalah makhluk dengan ciri unik genetik yang paling mendekati manusia modern. "Sayangnya mereka diperkirakan punah 30 ribu tahun dan kami belum menemukan bukti fosil Neanderthal yang lebih muda dari itu," kata Green.
Green bersama koleganya juga melakukan penelitian genetika untuk memeriksa kedekatan Neanderthal dan manusia modern. Mereka membandingkan gen Neanderthal dengan gen dari orang Prancis, Han dan Papua yang mewakili wilayah Eurasia serta Yoruba dan San yang jadi representasi Afrika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Neanderthal menurunkan gen lebih banyak pada orang-orang non-Afrika. "Pertanyaan menarik lain adalah bagaimana interaksi manusia modern dan Neanderthal karena pada satu masa mereka pernah hidup bersama," kata Green.
Ilmuwan meyakini Neanderthal, Denisovan dan manusia modern sebagai keturunan dari manusia purba Homo heidelbergensis yang hijrah dari Afrika sekitar 300-400 ribu tahun yang lalu. Sekelompok H. heidelbergensis mengarah ke Eropa dan Asia Barat dan menjadi Neanderthal. Sementara yang pergi ke timur menjadi moyang Denisovan.
Penemuan fosil Neanderthal di Gua Vindija, Kroasia, El Sidron (Spanyol), Gua Feldhofer (Jerman) dan Gua Mezmaiskaya (Rusia) menunjukkan persebaran Neanderthal. Sementara itu kelompok H. heidelbergensis yang tersisa di Afrika sekitar 130 ribu tahun lalu berevolusi menjadi Homo sapiens - nenek moyang manusia modern. Mereka baru melakukan eksodus dari Afrika sekitar 60 ribu tahun lalu.
Fosil Denisovan tergolong baru dalam pohon silsilah manusia. Studi menunjukkan adanya pencampuran genetik antara genome Denisovan dan manusia modern di Asia Tenggara bagian timur dari ras Melanesia. Percampuran gen Denosivan kemungkinan terjadi saat mereka melakukan perkawinan (interbredding) saat hidup di wilayah timur Eurasia. Ketika manusia modern menyeberang ke Papua Nugini sekitar 45 ribu tahun, mereka membawa serta gen Denisovan.
"Mereka telah menyebar dalam area geografis dan ekologi yang lebih luas ketimbang hominin (nenek moyang manusia) lain di luar manusia modern," kata Mark Stoneking dari antropolog molekular dari Max Planck Institute, Jerman, seperti dikutip LiveScience.
Populasi manusia modern di Indonesia membuka pertanyaan baru tentang evolusi...