Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nenek Moyang Indonesia dan Manusia Purba Siberia

image-gnews
Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Iklan

"Ini temuan yang sangat menarik karena Denisovan tidak memiliki aliran gen Neanderthal namun memberikan sumbangan 4-6 persen gen pada populasi orang-orang Melanesia," kata Dr Richard Green, peneliti biomolekular dari Universitas California Santa Cruz, pada seminar Human Evolution and Archaic Admixture di Lembaga Eijkman, Selasa (29/10).

Dilihat dari beberapa fitur fisik, simpanse kerap disebut kerabat hidup terdekat spesies manusia. Namun Neanderthal adalah makhluk dengan ciri unik genetik yang paling mendekati manusia modern. "Sayangnya mereka diperkirakan punah 30 ribu tahun dan kami belum menemukan bukti fosil Neanderthal yang lebih muda dari itu," kata Green.

Green bersama koleganya juga melakukan penelitian genetika untuk memeriksa kedekatan Neanderthal dan manusia modern. Mereka membandingkan gen Neanderthal dengan gen dari orang Prancis, Han dan Papua yang mewakili wilayah Eurasia serta Yoruba dan San yang jadi representasi Afrika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Neanderthal menurunkan gen lebih banyak pada orang-orang non-Afrika. "Pertanyaan menarik lain adalah bagaimana interaksi manusia modern dan Neanderthal karena pada satu masa mereka pernah hidup bersama," kata Green.

Ilmuwan meyakini Neanderthal, Denisovan dan manusia modern sebagai keturunan dari manusia purba Homo heidelbergensis yang hijrah dari Afrika sekitar 300-400 ribu tahun yang lalu. Sekelompok H. heidelbergensis mengarah ke Eropa dan Asia Barat dan menjadi Neanderthal. Sementara yang pergi ke timur menjadi moyang Denisovan.

Penemuan fosil Neanderthal di Gua Vindija, Kroasia, El Sidron (Spanyol), Gua Feldhofer (Jerman) dan Gua Mezmaiskaya (Rusia) menunjukkan persebaran Neanderthal. Sementara itu kelompok H. heidelbergensis yang tersisa di Afrika sekitar 130 ribu tahun lalu berevolusi menjadi Homo sapiens - nenek moyang manusia modern. Mereka baru melakukan eksodus dari Afrika sekitar 60 ribu tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fosil Denisovan tergolong baru dalam pohon silsilah manusia. Studi menunjukkan adanya pencampuran genetik antara genome Denisovan dan manusia modern di Asia Tenggara bagian timur dari ras Melanesia. Percampuran gen Denosivan kemungkinan terjadi saat mereka melakukan perkawinan (interbredding) saat hidup di wilayah timur Eurasia. Ketika manusia modern menyeberang ke Papua Nugini sekitar 45 ribu tahun, mereka membawa serta gen Denisovan.

"Mereka telah menyebar dalam area geografis dan ekologi yang lebih luas ketimbang hominin (nenek moyang manusia) lain di luar manusia modern," kata Mark Stoneking dari antropolog molekular dari Max Planck Institute, Jerman, seperti dikutip LiveScience.

Populasi manusia modern di Indonesia membuka pertanyaan baru tentang evolusi...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Anggota komunitas Bumiayu - Tonjong, pencari dan pelestari fosil purba di museum mini purbakala Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.


Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)
Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.


Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.


Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com
Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia


Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Peneliti melakukan ekskavasi kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berusia 9.500 tahun di Goa Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Maret 2017. Tim dari Balai Arkeologi Jawa Barat melakukan ekskavasi dan menemukan dua kerangka tulang belulang hewan vertebrata, dan perkakas batu, di kedalaman 2,30 dan 2,45 meter dari permukaan tanah di kotak ekskavasi T4S3. TEMPO/Prima Mulia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.


Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.