Temuan gen manusia purba Denisovan pada populasi manusia modern di Indonesia membuka pertanyaan baru tentang evolusi. Indonesia seperti wadah tempat berkumpul orang dari beragam ras dengan karakteristik fisik dan budaya berbeda yang terlihat dari Sabang sampai Merauke. "Indonesia adalah tempat yang memiliki keanekaragaman yang luar biasa, masih banyak misteri dan pertanyaan di sini yang harus diselesaikan," kata Green. "Penelitian tentang gen ini masih akan terus berlanjut, terutama bagaimana mereka sampai ke Papua dan sekitarnya."
Temuan ini juga menjadi pendukung riset untuk menemukan mata rantai yang hilang antara keberadaan manusia modern di Indonesia dan manusia purba Homo floresiensis yang ditemukan di Liang Bua, Flores. Fosil manusia yang dijuluki Hobbit, karena tingginya hanya sekitar satu meter, juga menambah daftar pertanyaan dalam studi genetika.
"Secara fisik, kondisi manusia purba di Flores itu berbeda dengan manusia di bagian barat Indonesia, karena mereka lebih kecil. Lalu ada lagi jejak gen lain pada populasi di Papua dari manusia yang asalnya jauh di utara. Bagaimana mereka bisa sampai sini, inilah yang akan kami telusuri," kata Deputi Direktur Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo. Herawati mengatakan ada tim yang kembali ke Flores untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan fosil Hobbit dan Denisovan. "Bisa menjadi bahan tambahan dalam mempelajari adanya hubungan budaya dan gaya hidup yang mereka lakukan," katanya.
Seorang anak secara sederhana membawa separuh sifat gen ayah dan ibunya. Namun jika ditilik lebih jauh ada bagian gen milik kakek-nenek anak itu yang juga terbawa. "Gen yang anda punya sekarang bukan hanya dari ayah-ibu saja tapi ada bagian dari orang tua mereka serta para leluhurnya dulu yang ikut terbawa meski proporsinya kecil. Itulah yang terjadi pada evolusi manusia," kata Green.
Evolusi manusia terus memberikan kejutan pada dunia ilmu pengetahuan. Namun puzzle evolusi manusia masih menjadi tantangan besar bagi peneliti. Green sendiri belum bisa memastikan penyebab gen Denisovan bisa terekam pada populasi di Indonesia bagian timur. "Saya sering dengar beberapa ide tentang bagaimana gen-gen itu tercampur, tapi sampai saat ini belum bisa memecahkan masalahnya dan itulah yang harus diteliti."
GABRIEL TITIYOGA
Baca juga:
Apple Raih Kenaikan Penjualan
Fortinet Perkenalkan Firewall FortiGate 3700D
Superkapasitor Silikon Bikin Ponsel 'On' Mingguan
Rumah Steve Jobs Jadi Situs Sejarah