TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross asal Swiss melansir daftar tempat paling tercemar di bumi tahun ini. Ada 10 lokasi yang dipandang sangat tercemar akibat limbah industri, pengolahan limbah yang buruk, hingga bencana nuklir.
Sungai Citarum di Jawa Barat dan kawasan di sekitarnya masuk dalam daftar karena pencemaran limbah industri dan bahan kimia. Laporan Blacksmith menyebutkan lebih dari 500 ribu orang terkena dampak langsung pencemaran di Sungai Citarum. Sementara lebih dari 5 juta orang terkena dampak tak langsung akibat polutan kimia yang dibuang di sungai dan terbawa aliran air.
Kandungan timah, aluminium, mangan, dan konsentrat besi di sungai itu beberapa kali lebih tinggi dari angka rerata dunia. Sumber pencemaran berasal dari aktivitas industri dan domestik di sekitar sungai.
Blacksmith memang tidak membuat urutan dalam daftar tempat paling tercemar ini, namun yang jelas, sungai Citarum disandingkan dengan lokasi-lokasi paling tercemar dan beracun di dunia.
Daftar itu juga mencantumkan Chernobyl, kota di Ukraina yang hingga kini masih tercemar radioaktif setelah terjadi ledakan reaktor nuklir pada 1986. "Laporan tahun ini memuat tempat paling tercemar yang kami temukan. Tapi yang lebih penting adalah masalahnya justru lebih besar dari sekadar 10 lokasi itu," kata Presiden Blacksmith Institute Richard Fuller seperti dikutip Livescience, Rabu (6/11).
Lokasi yang paling tercemar kebanyakan ada di negara-negara berkembang. "Kami memperkirakan kondisi kesehatan lebih dari 200 juta orang saat ini terancam akibat pencemaran di negara berkembang," katanya.
Peneliti memilih 10 lokasi tersebut berdasarkan tingkat keparahan dan risiko pencemaran terhadap kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 23 persen kematian di negara berkembang disebabkan oleh pencemaran lingkungan.
Selain terkena kanker, orang yang terpapar bahan kimia berpotensi mengalami keracunan akut dan kronis, cacat kognitif, kerusakan organ, dan masalah pernapasan. Anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko sakit akibat pencemaran.
LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA
Berita Terpopuler:
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami
Diisukan Menikah Lagi, Ratu Atut: Astagfirullah
Dipecat, Hakim Vica Tetap Dapat Gaji Pensiun
Mengundang Jokowi Harus Bayar? Ini Kronologinya
Mengundang Jokowi Bayar, Pemprov DKI Minta Maaf