Pantai Trisik menjadi lokasi persinggahan ribuan jenis burung air migran setiap tahunnya. Di lokasi tersebut telah tercatat 47 jenis burung pantai. Pantai Trisik juga bernilai penting secara internasional karena menampung 1 persen dari populasi kedidi putih (Calidris alba) dan trinil semak (Tringa glareola) yang terdapat di jalur terbang Asia timur-Australasia.
Pencatatan jenis burung liar tidak hanya di Pantai Trisik saja. Tetapi juga di perbukitan karst di Kulon Progo dan Gunung Kidul, lereng Gunung Merapi, hingga burung-burung yang ada di sekitaran rumah. "Lereng selatan Gunung Merapi menjadi kantong habitat terpenting bagi burung liar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih dari separuh jenis burung di Yogyakarta, 160 jenis tercatat di kawasan taman nasional ini," kata dia.
Jenis-jenis burung endemik Jawa, seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi), burung-madu gunung (Aethopyga eximia), wergan Jawa (Alcippe pyrrhoptera), mendiami kawasan dataran tinggi itu.
Bahkan, kata Imam, pusat Kota Yogyakarta yang ramai aktifitas manusia juga menjadi kawasan yang menarik bagi burung liar. Pada musim migrasi, sekitar Oktober-Maret, ribuan jenis burung migran, yakni layang-layang Asia (Hirundo rustica) dan jalak Cina (Sturnus struninus) singgah di seputaran titik 0, ujung Malioboro. Burung-burung itu hinggap di pepohonan dan bangunan yang ada. Populasi burung jalak Cina pada 2011 tercatat sekitar 2.339 ekor, jumlah terbesar yang pernah tercatat di Indonesia.
Namun, meskipun banyak jenis burung yang baru ditemukan, ada juga yang sudah menghilang atau tidak terpantau keberadaannya. Antara lain jalak putih (Sturnus melanopterus), branjangan Jawa (Mirafra javanica) dan manyar emas (Ploceus hypoxanthus). Selama 20 tahun, burung-burung itu tidak tercatat ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu pengamat burung, Oki Kritiawan menyatakan, keberadaan burung di alam itu lebih indah daripada di dalam sangkar. Selain itu, keberadaan burung bisa menjaga ekosistem. "Burung di alam liar lebih indah dibandingkan yang diberi sangkar," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Baca juga:
Baju Hangat Pendeteksi Suasana Hati
Ini Kapal Terbesar di Dunia
Tablet Android Bakal Terus Berkuasa
Aplikasi Pemantau Jalan Kian Populer