Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis Burung Liar di Yogyakarta Bertambah  

image-gnews
REUTERS/Thomas Krumenacker
REUTERS/Thomas Krumenacker
Iklan

Pantai Trisik menjadi lokasi persinggahan ribuan jenis burung air migran setiap tahunnya. Di lokasi tersebut telah tercatat 47 jenis burung pantai. Pantai Trisik juga bernilai penting secara internasional karena menampung 1 persen dari populasi kedidi putih (Calidris alba) dan trinil semak (Tringa glareola) yang terdapat di jalur terbang Asia timur-Australasia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencatatan jenis burung liar tidak hanya di Pantai Trisik saja. Tetapi juga di perbukitan karst di Kulon Progo dan Gunung Kidul, lereng Gunung Merapi, hingga burung-burung yang ada di sekitaran rumah. "Lereng selatan Gunung Merapi menjadi kantong habitat terpenting bagi burung liar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih dari separuh jenis burung di Yogyakarta, 160 jenis tercatat di kawasan taman nasional ini," kata dia.

Jenis-jenis burung endemik Jawa, seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi), burung-madu gunung (Aethopyga eximia), wergan Jawa (Alcippe pyrrhoptera), mendiami kawasan dataran tinggi itu.

Bahkan, kata Imam, pusat Kota Yogyakarta yang ramai aktifitas manusia juga menjadi kawasan yang menarik bagi burung liar. Pada musim migrasi, sekitar Oktober-Maret, ribuan jenis burung migran, yakni layang-layang Asia (Hirundo rustica) dan jalak Cina (Sturnus struninus) singgah di seputaran titik 0, ujung Malioboro. Burung-burung itu hinggap di pepohonan dan bangunan yang ada. Populasi burung jalak Cina pada 2011 tercatat sekitar 2.339 ekor, jumlah terbesar yang pernah tercatat di Indonesia.

Namun, meskipun banyak jenis burung yang baru ditemukan, ada juga yang sudah menghilang atau tidak terpantau keberadaannya. Antara lain jalak putih (Sturnus melanopterus), branjangan Jawa (Mirafra javanica) dan manyar emas (Ploceus hypoxanthus). Selama 20 tahun, burung-burung itu tidak tercatat ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu pengamat burung, Oki Kritiawan menyatakan, keberadaan burung di alam itu lebih indah daripada di dalam sangkar. Selain itu, keberadaan burung bisa menjaga ekosistem. "Burung di alam liar lebih indah dibandingkan yang diberi sangkar," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:
Baju Hangat Pendeteksi Suasana Hati

Ini Kapal Terbesar di Dunia

Tablet Android Bakal Terus Berkuasa

Aplikasi Pemantau Jalan Kian Populer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Suasana wisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat, 12 April 2024. Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan sejumlah warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata termasuk Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.


Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

16 September 2023

Pengunjung melihat koleksi tanaman yang dipamerkan dalam Festival Flora dan Fauna (Flona) 2022 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu 31 Agustus 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kembali menggelar Festival Flora dan Fauna (Flona) 2022 di Taman Lapangan Banteng yang berlangsung hingga 26 September 2022. TEMPO/Subekti.
Arti Logo Pameran Flona 2023 di Langan Banteng, Berlangsung hingga 16 Oktober 2023

Logo Flona 2023 melambangkan Jakarta mendukung Nusantara sebagai Ibu kota baru


Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

1 Agustus 2022

Wisatawan di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Dok.TEMPO/Fully Syafi
Delapan Ekowisata Mangrove di Indonesia yang Kerap Dikunjungi

Ekowisata mangrove, yakni wisata edukasi yang mengutamakan keindahan alami dari hutan mangrove serta makhluk hidup di dalamnya.


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

28 Januari 2022

Jenis baru kumbang moncong Trigonopterus corona dari Sulawesi. Foto : Humas BRIN CSC Cibinong
BRIN: 88 Temuan Spesies Baru 2021, Mayoritas dari Sulawesi

BRIN mengumumkan hasil temuan spesies flora dan fauna sepanjang 2021. Berkolaborasi dengan peneliti asing,


Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

16 November 2021

Seekor burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) bertengger di dalam Pura Penataran Agung Ped setelah dilepas liarkan di Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, Senin 2 April 2012. Tempo/Johannes P. Christo.
Ingin Tahu Flora dan Fauna Khas Indonesia, Bisa Lihat di Pecahan Uang Rupiah

Dalam pecahan uang rupiah terdapat beragam gambar flora dan fauna khas Indonesia, dari jalak bali, burung kepodang hingga anggrek larat, bunga jeumpa


Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

5 Oktober 2021

Museum Zoologi, Kebun Rakyat Bogor.  Neneng/Kelanaku.com
Wisata Edukasi Virtual Kebun Raya Bogor, Tetap Bisa Piknik Sambil Belajar

Kebun Raya Bogor telah mengjadirkan layanan wistaa edukasi virtual itu bagi pelajar dan mahasiswa selama pandemi.


58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

1 September 2021

Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

Hari ini, IPB genap 58 tahun, Begini ceritanya pernah bergabung dengan Universitas Indonesia di suatru masa.


Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

7 April 2021

Kampung Anggrek memiliki fasilitas kebun binatang mini. TEMPO/Hari Tri Warsono
Konsep Mini Zoo Makin Marak Sebagai Destinasi Wisata

Konsep mini zoo, mirip dengan kebun binatang, tapi dengan lingkup dan jumlah satwa yang lebih sedikit, berikut tempat makan dan penginapan.


Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

25 Desember 2019

Nicholas Saputra. TEMPO/Budi Setyarso
Nicholas Saputra Suka Isu Lingkungan Berawal dari Terpaksa...

Nicholas Saputra memproduksi film panjang bertema lingkungan berjudul Semes7a. Ternyata awal mula ia menyukai isu lingkungan karena terpaksa...