TEMPO.CO, Jakarta - Edward Snowden kembali membocorkan rahasia National Security Agency (NSA) tentang isu penyadapan yang mereka lakukan pada warga sipil. Kali ini, lewat bocoran data yang ia bagi ke Washington Post, Snowden mengklaim NSA menyadap "100 persen" panggilan telepon di sebuah negara yang masih dirahasiakan itu.
Program penyadapan itu disebut dengan MYSTIC oleh NSA. Dengan program ini, agen mata-mata merekam seluruh aktivitas telepon di negara tersebut selama satu bulan. Atas permintaan NSA, Washington Post yang pertama kali menyebar berita itu pada Selasa, 17 Maret 2014, diminta untuk tidak mempublikasikan negara mana yang menjadi "korban" program MYSTIC itu.
Program MYSTIC ini sebenarnya sudah ada sejak 2009 lalu. MYTIC dioperasikan dengan RETRO atau perangkat yang memungkinkan seorang analis NSA untuk memutar kembali untuk mengambil audio percakapan tersebut pada waktu tertentu.
"NSA selalu ingin tahu semuanya dan mereka memiliki kapasitas untuk itu. Tapi tentu saja itu mengerikan," kata Jameel Jaffer, Deputi Direktur Hukum American Civil Liberties Union.
Di lain pihak, juru bicara NSA menolak untuk memberikan klarifikasi pada Washington Post mengenai hal ini. Namun, NSA menyatakan bahwa dugaan tersebut merugikan dan bisa merusak keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutunya.
RINDU P HESTYA | TIMES | WAHSINGTON POST
Berita Lain:
iPad 2 Pensiun, Digantikan iPad Generasi Keempat
Avaya Pacu Penggunaan Video Contact Center
Badan Antariksa AS Bantu Cari Malaysia Airlines