Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Lacak DNA Penghuni Asli Gunung Padang

image-gnews
Kawasan situs Megalit Gunung Padang saat dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Bambang Yudhoyono di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (25/2). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Kawasan situs Megalit Gunung Padang saat dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Bambang Yudhoyono di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (25/2). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki siapa penghuni asli Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi masalah besar bagi tim peneliti yang ingin merestorasi kawasan itu. Belum ada bukti otentik yang bisa menggambarkan pengguna kawasan yang diperkirakan berusia lebih dari 7.000 tahun itu. Tim peneliti berencana melakukan penelitian molekul asam deoksiribonukleat (DNA) untuk mencari hubungan antara masyarakat modern dan penghuni asli Gunung Padang.

Ketua Tim Terpatu Riset Mandiri Ali Akbar mengatakan sulit menunjuk siapa keturunan penghuni asli Gunung Padang jika melihat komunitas yang tinggal di sekitar area itu saat ini. Penduduk sekitar Gunung Padang, menurut Ali, mengaku sudah lama tinggal di daerah itu. "Tapi tidak ada makam-makam tua yang membuktikan bahwa dulu pernah ada penduduk di sana yang sesuai dengan usia Gunung Padang," kata Ali seusai diskusi tentang Situs Gunung Padang di Jakarta, Rabu, 30 April 2014.

Ali, yang juga ahli arkeologi dari Universitas Indonesia, menyebut penelitian DNA akan menyingkap tabir tentang siapa penghuni dan pembangun situs purba terbesar di Asia itu. Penelitian DNA juga bisa memberikan gambaran ke mana saja penghuni Gunung Padang dan keturunannya menyebar. "Selama kami meneliti dalam tiga tahun terakhir, belum pernah menemukan adanya kerangka manusia yang menjadi bukti ada kehidupan purba di situs itu," kata Ali. "Jika ada bentuk peradaban, pasti selalu ada jejaknya."

Ali mengatakan Situs Gunung Padang ditinggalkan karena adanya ancaman bencana alam besar. "Kemungkinan ada gempa yang membuat mereka pergi meninggalkan area tersebut, apalagi di sana merupakan daerah rawan gempa," katanya. Adapun bencana erupsi gunung berapi, menurut Ali, sangat kecil kemungkinannya bisa membuat Situs Gunung Padang ditinggalkan penghuninya begitu saja. "Jika ada bencana gunung api, pasti ada jejak yang tertinggal seperti kerangka yang terkubur. Semuanya harus diteliti lebih dalam lagi," katanya.

Struktur Situs Gunung Padang terletak di atas bukit dengan luas area sekitar 3.000 meter persegi. Total area situs mencapai 17.196 meter persegi. Keberadaan situs ini diketahui pertama kali oleh peneliti dari Belanda, N.J. Krom, pada 1914. Sejak saat itu, berbagai penelitian dilakukan untuk mengungkap rahasia struktur yang disebut sebagai bukti peradaban awal di Indonesia. "Lapisan dalam struktur tersusun rapi, bentuknya seperti tembok batu bata dan menunjukkan pembuatnya sangat disiplin dalam menjalankan konstruksi," kata Danny Hilman Natawidjaja, pakar geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengujian usia struktur berdasarkan kondisi karbon yang dilakukan Laboratorium Badan Tenaga Nuklir Nasional menunjukkan situs tersebut berusia 5.500 sebelum Masehi. Sedangkan pengujian di Laboratorium Beta Miami di Amerika Serikat menunjukkan material hingga kedalaman 10 meter berusia 7.600-7.800 SM. "Lapisan-lapisan di Gunung Padang itu tidak terbentuk secara alamiah. Bentuknya menunjukkan situs itu dibuat oleh manusia," kata Danny.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita lain:
Roy Suryo Terbukti Hanya Kehilangan Satu Suara
Jagal Tangerang Baru Seminggu Putus Cinta
Jalinan CintaTak Direstui,Jagal Tangerang Beraksi
Jagal Tangerang Sakit Hati, Sekeluarga Dihabisi
Adik Mantan Pacar Hentikan Amuk Jagal Tangerang
Olga Syahputra Sakit, Ini Pengakuan Dokternya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Candi Lumbung, Bangunan Bersejarah yang Pernah Tertimpa Erupsi Gunung Merapi

30 Juni 2023

Candi Lumbung yang pernah terkena erupsi Merapi. Tempo.co/Arimbihp
Melihat Candi Lumbung, Bangunan Bersejarah yang Pernah Tertimpa Erupsi Gunung Merapi

Saat ditemukan pertama kali, kondisi Candi Lumbung Sengi tidak lagi utuh.


Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Penjabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah meninjau kesiapan peresmian Museum Gua Harimau, Selasa. (ANTARA/Edo Purmana/23)
Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.


Artefak Curian dari Afrika yang Dipajang di Museum Akan Dikembalikan

28 Oktober 2021

Patung ayam jago era Kerajaan Benin yang akan dikembalikan Universitas Cambridge ke Nigeria. Sumber: Reuters
Artefak Curian dari Afrika yang Dipajang di Museum Akan Dikembalikan

Universitas Cambrige dan museum Quai Branly di Paris mengembalikan artefak curian dari Afrika Barat.


900 Koleksi Museum Sultra Hilang Dicuri, Ada Keris dan Katana Kuno

6 Februari 2021

Pegawai Museum Sultra, saat memperlihatkan beberapa etalase tempat penyimpanan koleksi yang dicuri maling pada 26/1 lalu. (Foto ANTARA/Azis Senong)
900 Koleksi Museum Sultra Hilang Dicuri, Ada Keris dan Katana Kuno

Kasus pencurian koleksi museum Sultra terjadi pada 26 Januari lalu. Pelaku diperkirakan lebih dari satu orang.


Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun

19 Januari 2021

Sebuah peti mati, yang baru-baru ditemukan dari kuburan Saqqara di selatan Kairo, Mesir 17 Januari 2021. REUTERS/Hanaa Habib
Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun

Arkeolog Mesir menemukan peti mati dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara yang usianya mungkin sudah 3 ribu tahun.


Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

6 Oktober 2020

Warga melakukan ritual Isolo di atas perahu dalam Pembukaan Festival Danau Sentani ke-9 di Kampung Wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua, 20 Juni 2016. Festival ini juga menampilkan upacara adat seperti penobatan Ondoafi. ANTARA/Rosa Panggabean
Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

Benda purbakala di Danau Sentani peninggalan zaman megalitik ini berkaitan dengan kepercayaan pada roh nenek moyang masyarakat Papua.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Nadiem Hapus Ujian Nasional

28 November 2019

Pelajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 di SMA Negeri 16 Banda Aceh, Aceh, Senin, 1 April 2019. UNKB tingkat SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di Provinsi Aceh diikuti 57.957 pelajar yang tersebar di 23 kabupaten/kota. ANTARA
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Nadiem Hapus Ujian Nasional

Top 3 Tekno berita hari ini: Rencana Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional, adu canggih bomber siluman AS, Cina, Rusia, dan pemukiman abad ke-12.


Temuan Benda Purbakala di Sidoarjo, Arkeolog: Pemukiman Abad 12

27 November 2019

Petugas BPCB Trowulan Jatim melakukan peninjauan di situs Sedati, Sidoarjo (Antara/HO/Khumaidi)
Temuan Benda Purbakala di Sidoarjo, Arkeolog: Pemukiman Abad 12

Arkeolog BPCB Trowulan menduga temuan berupa struktur batu bata dan sumur di Sidoarjo merupakan pemukiman dari abad ke-12


Tak Laporkan Temuan Benda Purbakala, 4 Orang Ini Dipenjara

27 November 2019

Benda purbakala berumur 1.000 tahun yang digali secara ilegal di Herefordshire, Inggris, pada 2 Juni 2015. Penggali dijatuhi hukuman 5 sampai 10 tahun. (cps.gov.uk)
Tak Laporkan Temuan Benda Purbakala, 4 Orang Ini Dipenjara

Empat penemu benda purbakala berupa perhiasan dan koin berumur 1.000 tahun di Inggris, dipenjara karena tidak melapor ke museum.


Untuk Pertama Kali Ada Festival Purbakala Indonesia di Yogyakarta

14 Juni 2019

Arkeolog menunjukkan anting emas berusia ribuan tahun yang ditemukan di Yerusalem, Rabu, 8 Agustus 2018. Benda purbakala itu ditemukan pada Oktober 2017, tapi baru diumumkan belum lama ini. Alasannya, para arkeolog butuh waktu untuk mengkaji hasil temuan itu dan menyusunnya dalam laporan resmi. REUTERS/Ammar Awad
Untuk Pertama Kali Ada Festival Purbakala Indonesia di Yogyakarta

Yogyakarta menjadi tuan rumah Festival Purbakala yang pertama diadakan di Indonesia. Bertempat di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta pada akhir pekan ini.