TEMPO.CO, Jakarta - Perlu fisik yang bugar untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa. Masalahnya, dalam kondisi tanpa gravitasi, otot para astronaut bakal melemah saat melakukan perjalanan dalam waktu lama. Untuk memelihara otot mereka, para astronaut mungkin perlu berguru pada kodok.
Peneliti menyebut rahasia genetik spesies kodok yang sanggup berhibernasi atau tidur dalam jangka waktu lama bisa menjadi kunci dalam membangun misi luar angkasa yang lebih aman. Spesies kodok Cyclorana alboguttata, misalnya, sanggup berhibernasi selama berbulan-bulan.
Peneliti dari Universitas Queensland menyebut kodok itu mampu menjaga massa ototnya meski dalam kondisi dorman yang panjang. Bagian dalam gen kodok yang dikenal sebagai survivin bisa menyelamatkan amfibi itu dalam masa hibernasi. Kondisi ini mungkin bisa diterapkan untuk perjalanan luar angkasa.
Melayang tanpa gravitasi bisa jadi pengalaman yang diimpikan banyak orang, termasuk astronaut. Namun berada dalam kondisi itu sangat merugikan fisik manusia. Otot-otot tak lagi bekerja dan menyebabkan banyak masalah kesehatan, mulai dari tendonitis hingga akumulasi lemak.
Saat berhadapan dengan musim kering panjang di Australia, kodok itu bertahan dengan mengubur diri di dalam tanah dan menutupi dirinya dengan lapisan mirip kepompong dari kulit. Lapisan itu menjaga kodok tetap aman dari lingkungan. Namun gen survivin melindungi kodok dari perlawanan tubuhnya sendiri.
Sel tubuh mempunyai "mekanisme bunuh diri" yang berbeda. Namun yang paling jelas adalah ketika tubuh membuang materi yang rusak. Hal ini bisa terjadi saat tubuh tidak aktif dalam waktu panjang. Gen survivin mencegah hal itu terjadi sehingga kodok selamat. (Baca juga: Trik Kejut Belut Listrik)
"Jika bisa mengetahui bagaimana jalur sinyal sel itu bekerja untuk melindungi tubuh maka bisa digunakan dalam studi otot mamalia," kata peneliti Beau Reilly seperti dikutip The Telegraph, Rabu, 2 Juli 2014.
Reilly mengatakan hal itu bisa diterapkan dalam terapi pasien yang banyak berbaring atau astronaut yang kerap kehilangan massa otot ketika berada dalam kondisi gravitasi rendah. "Manusia dan teknik pengobatan modern bisa mengambil keuntungan dengan mempelajari sistem hibernasi kodok itu," katanya.
TELEGRAPH | GABRIEL WAHYU TITIYIOGA
Berita Terpopuler:
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa