Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Naskah Papirus Tertua bagi Orang Katolik  

image-gnews
Papirus yang diteliti Karen L. King
Papirus yang diteliti Karen L. King
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSebuah fragmen berumur 1.500 tahun dengan tulisan mengacu pada kisah Alkitab tentang Perjamuan Terakhir dan cerita "Manna dari Surga" mungkin menjadi salah satu "jimat" Kristen tertua. Naskah kuno yang terbuat dari papirus Yunani ini dahulu mungkin dilipat dan ditempatkan di dalam liontin.

"Ini merupakan temuan penting yang tak terduga dan mengejutkan," ujar Roberta Mazza, peneliti asal John Rylands Institute, University of Manchester, Inggris. Fragmen baru ini ditemukan di sebuah kota di Mesir.

Menurut Mazza, seperti dikutip Livescience, Selasa, 9 September 2014, penemuan naskah kuno itu sama mengejutkannya dengan penemuan dokumen lain yang mengajarkan penggunaan sihir. Dokumen lama tersebut juga merujuk pada Manna di Kitab Perjanjian Lama di kalangan Katolik. (Baca juga: Naskah Papirus Kuno: Yesus Kristus Punya Istri)

Teks pada papirus itu merupakan campuran beberapa ayat di surat Mazmur 78: 23-24 dan Matius 26: 28-30. Pada era kini, ayat-ayat tersebut acap digunakan sebagai jimat pelindung di kalangan Katolik.

Teks yang diterjemahkan pada papirus itu berbunyi: 

"Tunduklah kalian kepada Dia yang menguasai dunia
Dia, yang mengetahui tentang segala bangsamu adalah Kristus, Tuhan Kami

Sebab Dia berbicara dan datang untuk menyelamatkan, 
Ia memerintahkan dan mereka diciptakan; 
Ia tempatkan semuanya di bawah kaki kami dan menjauhkan dari segala musuh.

Tuhan kami yang menyiapkan meja persembahan di padang pasir untuk semua orang
Dan memberikan manna dari perjanjian baru untuk dimakan,
Tubuh abadi Tuhan dan darah Kristus tertuang untuk pengampunan dosa."

Mazza mengatakan lipatan yang terdapat pada fragmen menunjukkan papirus dilipat dalam tempat persegi panjang berukuran 3 x 10,5 sentimeter. Kotak tersebut biasanya dikenakan di leher seseorang. "Dengan begitu, orang-orang pada zaman itu diyakini memiliki kekuatan magis," ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teks yang dikutip dari surat Mazmur dan Matius ini ditulis di bagian belakang tanda terima untuk pembayaran pajak gandum. Sayangnya, teks yang menunjukkan tanda terima itu hampir tak terbaca. Hanya samar-samar tertera sebuah tulisan yang mengacu pada pemungut pajak dari Desa Tertembuthis. Desa itu sendiri terletak di pedesaan Hermoupolis, sebuah kota kuno di wilayah yang sekarang merupakan kota di Mesir, El-Ashmunein. 

Meski begitu, masih banyak hipotesis lain tentang naskah itu. "Bisa saja memang desa yang sama atau wilayah di dekatnya," kata Mazza. Hasil analisis karbon menyatakan papirus tersebut dibuat pada 574-660 Masehi. (Baca juga: Teka-teki Terbunuhnya Firaun Tersingkap)

Penemuan ini dipaparkan Mazza akhir pekan lalu di konferensi internasional tentang papirus di lembaga penelitian kampus. Penelitian ini pun mengungkap informasi bahwa orang Katolik mengadopsi praktek Mesir kuno, yakni memakai mantra untuk menangkal bahaya.

"Praktek ini tidak terlalu jauh dari saat ini, yakni memakai kalung dengan salib atau gambar Yesus, Maria, atau orang-orang kudus, untuk perlindungan," kata Mazza. Dia juga yakin bahwa gereja-gereja Katolik yang diberi gambar suci orang-orang kudus dengan doa di bagian belakangnya merupakan adopsi terhadap perilaku masa lalu.

AMRI MAHBUB

Berita Lain:

Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

34 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

52 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.