TEMPO.CO, Bandung - Pasangan owa Jawa (Hylobates moloch) bernama Regina dan Aom dilepasliarkan di kawasan cagar alam Gunung Tilu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jumat, 7 November 2014. Regina, owa asal Inggris, kini sedang bunting 3 bulan.
"Sudah waktunya dilepas dan supaya anaknya nanti juga bisa lahir di alam liar," kata Sigit Ibrahim, koordinator pengasuh di Pusat Rehabilitasi Satwa Aspinall Foundation di Ciwidey kepada Tempo hari ini.
Baca Juga:
Regina, 16 tahun, yang berjodoh dengan Aom, 15 tahun, pernah melahirkan pada 17 April lalu. Namun, anak pertama mereka tak berumur panjang. "Anak kedua mereka nanti akan lahir normalnya 3 bulan lagi di hutan," ujar Sigit. (Lihat: Belibur ke Bandung, Wisatawan Kunjungi Pulau Buatan Owa Jawa)
Petugas melepas mereka pukul 10.00 WIB di Blok Dewata Cagar Alam Gunung Tilu. Lokasinya di ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut di sisi selatan gunung. Sementara itu, selama kurang dari sebulan, petugas masih memasang kandang habituasi dari kawat berukuran 5 x 5 x 5 meter di titik pelepasan. "Sebagai tempat perlindungan dari predator (pemangsa)," katanya.
Pemangsa owa yang masih berkeliaran di kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, yakni macan tutul, ular, dan elang. Menurut Sigit, pihaknya mengerahkan seorang pengasuh yang bergantian tiap pekan untuk memantau kondisi pasangan owa tersebut setiap hari. Pemantauan itu dilakukan selama setahun. Petugas juga bekerja sama dengan warga sekitar dan petugas satuan pengaman perkebunan teh Dewata untuk menjaga owa dari ancaman pemburu. (Baca: Primata Asal Inggris Sudah Doyan Lalapan)
Sebelumnya, di blok lain gunung tersebut, pasangan owa bernama Chery dan Ukong serta Uci, anaknya, dilepasliarkan pada 20 Mei lalu. Rencananya, 6 ekor primata lainnya asal Inggris berjenis surili akan menyusul dikembalikan ke alam di Gunung Tilu.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
Gaya Ayang Jokowi Saat Belanja di Makassar
Ayang Jokowi Kaget Kepergok Belanja di Makassar
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita