Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Owa Jawa yang Dilepas Mengalami Kesulitan Pakan  

image-gnews
Seekor owa Jawa (Hylobates moloch) menjelajah pepohonan di pulau buatan di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (31/3). Selain dibuat untuk membuat Owa Jawa semakin nyaman, pulau buatan ini juga berfungsi untuk wahana tambahan di kebun binatang Bandung.TEMPO/Prima Mulia
Seekor owa Jawa (Hylobates moloch) menjelajah pepohonan di pulau buatan di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (31/3). Selain dibuat untuk membuat Owa Jawa semakin nyaman, pulau buatan ini juga berfungsi untuk wahana tambahan di kebun binatang Bandung.TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sepasang owa Jawa (Hylobates moloch) yang dilepasliarkan di Cagar Alam Gunung Tilu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, berbulan-bulan mengalami kesulitan pakan. Kondisi itu membuat pasangan owa bernama Cheri dan Ukong serta Uci, anaknya, masih bergantung pada pengasuh yang sekaligus mengawasinya di hutan setiap hari. 

Ketiga owa tersebut dilepasliarkan dari kandangnya di Pusat Rehabilitasi Satwa Aspinall Foundation di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 20 Mei 2014. Lokasi pelepasannya di hutan Gunung Waringin dekat Cagar Alam Gunung Tilu, Ciwidey.

"Waktu pelepasan saat musim kemarau. Mereka kesulitan mendapatkan buah di alam karena belum musim," ujar Sigit Ibrahim, koordinator pengasuh di pusat rehabilitasi satwa tersebut, kepada Tempo, Jumat, 7 November 2014.

Sampai sekarang, pengasuh sekaligus pemantau keluarga owa tersebut masih memberikan buah-buahan seperti salak, menteng, dan duku. Adapun dedaunan, kata Sigit, bisa diperoleh sendiri oleh owa. Dari laporan petugas pengawas, Cheri dan Ukong serta anaknya sudah mulai berperilaku seperti satwa liar. "Kalau dengar ada orang asing, mereka di atas pohon setinggi 15-20 meter. Kalau dengan pengasuh masih mendekat," katanya.

Di musim peralihan dari kemarau ke hujan, kata Sigit, diperkirakan waktunya musim buah. Petugas akan mengurangi pasokan pakan agar owa bisa hidup mandiri. (Baca: Primata Asal Inggris Sudah Doyan Lalapan)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cheri, owa jantan berumur sekitar 4 tahun itu, merupakan korban perburuan liar yang kemudian dipelihara seorang warga di Ciwidey. Dia sempat hidup dengan 6 butir peluru senapan angin yang bersarang di tubuhnya. Lewat operasi, dokter hewan pusat rehabilitasi hanya bisa mengeluarkan 4 butir peluru, sisanya terlalu riskan untuk diambil.

Akibat jatuh saat ditembak pemburu, jari tangan kiri Cheri juga tak bisa tertekuk dan mata kirinya buta. Adapun Ukong, owa betina berumur 7 tahun, juga hasil sitaan dari warga Ciwidey lainnya.

ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler:
Gaya Ayang Jokowi Saat Belanja di Makassar
Ayang Jokowi Kaget Kepergok Belanja di Makassar
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Logos, Bayi Orang Utan Kalimantan Berhasil Dipulangkan Usai Diselundupkan ke Surabaya

10 hari lalu

Anak orangutan kalimantan umur setahun bernama Logos sebelum dikirim dari Balai Besar KSDA Jawa Timur ke Kalimantan Tengah pada Jumat, 22 September 2023. Foto : dokumentasi BBKSDA Jawa Timur
Logos, Bayi Orang Utan Kalimantan Berhasil Dipulangkan Usai Diselundupkan ke Surabaya

Pemulangan orang utan bernama Logos dari kantor BBKSDA Jawa Timur itu dilakukan bersama penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.


Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

53 hari lalu

Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.


BKSDA Sumsel Melepasliarkan Empat Satwa Liar, Buaya hingga Ular Sanca

26 Juli 2023

Seekor buaya yang dilepasliarkan oleh BKSDA Sumsel di kawasan SM Padang Sugihan. Dok BKSDA
BKSDA Sumsel Melepasliarkan Empat Satwa Liar, Buaya hingga Ular Sanca

Selain pelepasliaran itu, BKSDA Sumsel juga melakukan penanaman pohon di kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan


Pendaki yang Ingin ke Gunung Marapi di Sumatera Barat Bisa Pesan Tiket Online

26 Juli 2023

Penampakan Gunung Marapi, Sumatera Barat, dari Kota Bukittinggi. (TEMPO.CO/Fachri Hamzah)
Pendaki yang Ingin ke Gunung Marapi di Sumatera Barat Bisa Pesan Tiket Online

Kuota pendaki ke Gunung Marapi setiap harinya dibatasi, untuk hari kerja yaitu 100 orang dan hari libur 150 orang.


Anggota DPRD Bangka Selatan Duduk Di Atas Buaya Dilindungi, BKSDA Beri Teguran

17 Juli 2023

Ilustrasi buaya. ANTARA
Anggota DPRD Bangka Selatan Duduk Di Atas Buaya Dilindungi, BKSDA Beri Teguran

Yogi Maulana mengakui kesalahannya dengan duduk di atas buaya. Dia mengatakan aksi yang dilakukan hanya spontanitas.


2 Buaya Muara 5 Meter Melintasi Permukiman, BKSD Jambi: Waspadai, Mau Kawin

6 Juli 2023

Seekor buaya muara ditemukan di Kabupaten Langkat, dan dititipkan di Penangkaran Asam Kumbang Medan akhirnya mati. (ANTARA/ Ilustrasi.)
2 Buaya Muara 5 Meter Melintasi Permukiman, BKSD Jambi: Waspadai, Mau Kawin

BKSDA imbau agar mewaspadai buaya muara di sepanjang aliran sungai yang melintasi perumahan warga.


Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

24 Mei 2023

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Penelitian Penampakan Harimau Jawa di Sukabumi Dikirim ke Jurnal Ilmiah

Penelitian menindaklanjuti laporan dari warga yang mengaku melihat maung, nama lokal harimau jawa, itu pada 2019.


Harimau Sumatera Mati Karena Jerat Babi di Ladang Warga Pasaman

16 Mei 2023

Evakuasi Harimau Sumatera yang terjena jerat babi milik warga di Nagari Tikalak, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Foto: BKSDA Sumatera Barat.
Harimau Sumatera Mati Karena Jerat Babi di Ladang Warga Pasaman

Harimau Sumatera itu terjerat di bagian leher dan kaki. Terlambat ditolong.


Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

15 Mei 2023

Meisy, Gajah Sumatera liar yang baru saja dipasangi GPS Collar saat berada di kawasan hutan tanaman industri di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, pada Minggu 14 Mei 2023.  Dok BKSDA Sumsel
Setelah Meilani dan Meissi, Gajah Meisy Dipasangi GPS Collar di Sugihan-Simpang Heran

Sugihan-Simpang Heran adalah kantong populasi Gajah Sumatera terbesar di Sumatera Selatan.


Orang Utan 'Tersesat' ke Pohon Rambutan, 6 Kilometer dari Habitat di TN Sabangau

4 April 2023

Orang utan masuk ke permukiman warga di kawasan Jalan Victoria, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa 4 April 2023. (ANTARA/Adi Wibowo)
Orang Utan 'Tersesat' ke Pohon Rambutan, 6 Kilometer dari Habitat di TN Sabangau

Satu orang utan masuk ke lingkungan permukiman warga di kawasan Jalan Victoria, Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.