Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas,Intensitas Petir di Kawasan Timur Kian Tinggi

image-gnews
Mandalay Bay Resorts and Casino (kiri) dan Luxor tersambar petir di Las Vegas, Nevada, Amerika, 7 Juli 2014. REUTERS/Gene Blevins
Mandalay Bay Resorts and Casino (kiri) dan Luxor tersambar petir di Las Vegas, Nevada, Amerika, 7 Juli 2014. REUTERS/Gene Blevins
Iklan

TEMPO.CO, JAKARTA - Kepala Bidang Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan intensitas petir tinggi akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. "Khususnya wilayah timur Indonesia," kata Kukuh saat dihubungi, Senin, 2 Febuari 2015.

Dia menyebutkan daerah-daerah tersebut. Di antaranya, Manado, Sulawesi Utara; Ternate, Maluku; bagian timur Nusa Tenggara Timur; dan daerah kepala burung Papua. (Baca: Awas, Hujan Badai Ancam Jakarta)

Selain beberapa daerah tersebut, tingkat intensitas petir tinggi juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia bagian barat. Di antararanya, Medan bagian selatan, Sumatera Utara; Tasikmalaya, Jawa Barat; serta Bojonegoro dan Sampang, Jawa Timur. "Awan lokal di beberapa daerah tersebut sedang tinggi," Kukuh menjelaskan.

Awan lokal yang dimaksud Kukuh ialah awan cumulonimbus. Awan ini, kata dia, menghasilkan banyak petir. Proses tersebut dapat terjadi karena perpaduan antara tingkat kelembaban yang tinggi dan angin monson yang lemah.

Sebaliknya, menurut dia, tingkat curah hujan yang tinggi tidak mempengaruhi tingkat intensitas petir. "Petir biasanya terjadi di masa transisi musim hujan dan musim panas," Kukuh menjelaskan. Selain petir, dia mengatakan, awan tersebut menghasilkan angin kencang dan berpotensi puting beliung.

Karena intensitas petir yang tinggi itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, memperingatkan warga Indonesia agar lebih berhati-hati. "Khususnya warga yang tinggal di daerah dengan tingkat intensitas petir tinggi," kata dia, dalam pesan pendek kepada Tempo. (Baca: Dalam Sehari, 3 Tewas dan 5 Luka Tersambar Petir)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petir sudah memakan korban jiwa sebanyak tiga orang. Dua korban jiwa bernama Dani Ahmad dan Yudit Herdiansyah. Kedua pria berumur 40-an tahun itu merupakan petani asal Kabupaten Tasikmalaya tewas seketika setelah tersambar petir saat berteduh di gubug sawah, Sabtu, 31 Januari 2015.

Sedangkan satu orang lainnya, Mustakin, 50 tahun, merupakan petani asal Bojonegoro tewas tersambar petir saat hendak pulang menuju rumahnya. "Dia pulang sambil membawa cangkul di pundaknya, yang diduga menjadi penyebab tersambar petir," kata Sutopo. (Baca: Nelayan Sumenep Tewas Disambar Petir)

Sutopo mengimbau warga untuk tidak berada di tempat terbuka, seperti lapangan, sawah, dan pantai, saat hujan lebat. Terlebih, kata dia, membawa barang berbahan logam. Benda logam, dia menjelaskan, akan menarik petir karena sifat elektrostatik dalam petir dan benda logam.

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

10 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

10 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

15 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

24 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

28 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

33 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

39 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.