Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Fosil dari 'Zaman yang Hilang'

image-gnews
Petugas membuat replika tengkorak manusia wajak Homo Wajakensis di Musium Geologi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/4). TEMPO/Prima Mulia
Petugas membuat replika tengkorak manusia wajak Homo Wajakensis di Musium Geologi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/4). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Massachusettss – Sebuah tengkorak manusia parsial ditemukan di sebuah situs di Kenya menunjukkan manusia purba yang hidup di Afrika ternyata sangat beragam. Tengkorak berumur 22 ribu tahun ini memang bukan dari spesies baru, tapi diduga merupakan temuan yang serupa ditemukan Afrika dan Eropa dari waktu yang sama.

“Ini mungkin keturunan dari garis yang hilang,” kata anggota penelitian, Christian Tryon, seorang pakar arkeologi prasejarah dari Harvard University, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 23 Februari 2015. Temuan ini dirilis dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Bersama rekan penelitiannya, Tryon juga menemukan kulit telur burung unta berumur 46 ribu tahun yang telah dibuat manik-manik. Banyaknya temuan ini, menurut dia, bisa mengungkapkan wawasan tentang pergeseran budaya manusia yang berlangsung sekitar 50 ribu tahun lalu.

Tryon bercerita, sekitar 12 ribu tahun lalu manusia mulai bercocok tanam di dekat pemukiman mereka, yang juga berdekatan dengan makam. “Karena itu mungkin banyak ditemukan kerangka manusia purba yang berlimpah,” Stanley Ambrose, pakar paleoantropologi dari University of Illinois, yang tak tergabung dalam penelitian.

Meski begitu, masih relatif sedikit yang diketahui tentang manusia yang datang sebelum mereka. Hanya segelintir manusia purba dari rentang tahun 12 ribu sampai 30 ribu yang informasinya baru diketahui dari kompleks pemakaman manusia purba itu.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang masa yang hilang ini, Tryon membandingkan fosil yang ditemukan di Lukenya Hill ini dengan dua spesimen fosil koleksi Museum Nasional Kenyai di Nairobi. Lukenya Hill merupakan tanjung batu granit yang menghadap sabana di Kenya.

Spesimen ini juga dibandingkan dengan tengkorak dari situs Kenya lainnya. Tim juga membandingkan tengkorak tersebut dengan beberapa tengkorak manusia Neanderthal dan beberapa tengkorak manusia purba lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski secara anatomis tengkorak tersebut mirip dengan manusia Homo sapiens, Tryon menjelaskan, tapi tengkorak tersebut memiliki dimensi berbeda dengan tengkorak H. sapiens lain yang ditemukan di Eropa dan Afrika belahan berbeda. Tengkorak tersebut, kata dia, memiliki tulang yang cukup tebal.

“Namun tidak cukup bukti bahwa tengkorak ini merupakan manusia dari subspesies lain,” kata Tryon. Melihat umur tengkorak yang sekitar 22 ribu tahun, Tryon menjelaskan manusia purba ini hidup selama puncak zaman es terakhir. Afrika modern, menurut dia, memang memiliki keragaman genetik yang lebih besar dari populasi lain.

Keragaman tersebut juga terlihat dari ditemukannya cangkang telur burung unta yang dibuat manik-manik, serta pisau batu kecil—sering disebut dengan teknologi Levallois. Artefak-artefak tersebut, kata Tryon, berumur sekitar 22 ribu sampai 46 ribu tahun.

Selama periode tersebut, Ambrose mengatakan, manusia mulai intensif menggunakan rute perjalanan rumit yang cukup jauh sampai ke Afrika Utara. Motif manik-manik dan alat batu yang sama juga ditemukan di Mesir dengan umur sekitar empat ribu tahun. “Hanya, ukurannya lebih kecil dan cukup beracun,” ujarnya.

Penemuan fragmen fosil dari Lukenya Hill ini, menurut Ambrose, merupakan temuan penting. Sebab, temuan tersebut dapat mengisi bukti peradaban manusia yang sempat hilang.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Anggota komunitas Bumiayu - Tonjong, pencari dan pelestari fosil purba di museum mini purbakala Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.


Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)
Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.


Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.


Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com
Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia


Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Peneliti melakukan ekskavasi kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berusia 9.500 tahun di Goa Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Maret 2017. Tim dari Balai Arkeologi Jawa Barat melakukan ekskavasi dan menemukan dua kerangka tulang belulang hewan vertebrata, dan perkakas batu, di kedalaman 2,30 dan 2,45 meter dari permukaan tanah di kotak ekskavasi T4S3. TEMPO/Prima Mulia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.


Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.