Meskipun teori permainan (game theory) menjadikan ia terkenal dan karyanya tersebut semakin sering dikutip dan diajarkan secara luas dalam bidang ekonomi di seluruh dunia, Nash dipastikan tidak terlibat lagi dengan dunia profesional tersebut.
"Dia tidak menerbitkan satu pun makalah ilmiah sejak 1958," tulis Nasar. "Dia tidak mengadakan kegiatan akademik sejak 1959. Banyak orang mendengar informasi yang salah bahwa ia telah memiliki lobotomi. Lainnya, terutama yang berada di luar Princeton, hanya berasumsi bahwa ia sudah mati. "
Myerson ingat dalam sebuah wawancara telepon diceritakan bahwa salah seorang yang menulis kepada Nash pada 1980 sempat meminta izin untuk mencetak ulang artikelnya dan ia menerima jawaban dengan satu kalimat tertulis di atasnya: "Anda dapat menggunakan artikel saya seolah-olah saya telah mati."
Nash beruntung memiliki keluarga, rekan kerja dan teman-teman di Princeton dan di tempat lain, yang melindunginya dan membantunya bertahan hidup. Nash telah menceraikan istrinya sejak 1963, tetapi istrinya terus berada di sampingnya, membawanya ke rumahnya untuk tinggal di sana hingga 1970. Pasangan tersebut menikah untuk kedua kalinya pada 2000.
Pada awal 1990-an, ketika komite Nobel mulai menyelidiki kemungkinan pemberian penghargaan di bidang ekonomi kepada Nash, penyakitnya tampak telah mulai membaik. Dia kemudian memutuskan untuk kembali ke dunia profesionalnya. "Saya muncul dari pemikiran yang tidak rasional, bukan karena obat-obatan tetapi karena perubahan hormonal alami dari penuaan," tulisnya dalam email kepada Kuhn pada 1996.
Koleganya, termasuk Kuhn, membantu membujuk komite Nobel untuk memberikan penghargaan kepada Nash. Akhirnya ia mendapatkan Nobel itu bersama dua ekonom, John C. Harsanyi dari Universitas California di Berkeley dan Reinhard Selten dari Universitas Rheinische Friedrich-Wilhelms di Bonn, Jerman. Keduanya termasuk orang yang membela Nash ketika beberapa pihak mempertanyakan pemberian penghargaan untuk orang yang menderita gangguan mental serius.
Setelah kematiannya, Nash meninggalkan dua putra, John David Stier dan John Charles Martin Nash, dan seorang putri, Martha Nash Legg.
Di akhir hidupnya Nash masih sempat bekerja, bepergian dan berbicara di konferensi dan berusaha, antara lain merumuskan teori baru permainan kooperatif. Sahabat-sahabatnya menggambarkan dia sebagai pribadi yang tampak menarik dan malu-malu, sedikit canggung, tenang, dan meninggalkan sedikit sisa arogansi di masa lalunya.
NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA