TEMPO.CO, Bangka Tengah - Saat gerhana matahari total pada 9 Maret mendatang, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah tidak menyiapkan pawang hujan untuk mengantisipasi datangnya hujan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Tengah Zaidi mengatakan pemerintah setempat lebih mengedepankan penyiapan tenda-tenda bagi pengunjung untuk berteduh jika turun hujan.
"Kami percayakan ke agama masing-masing saja. Saya pribadi tidak menyiapkan pawang hujan. Kita ikhlas saja apa yang terjadi. Kalau niat baik, insya Allah akan diberi jalan kemudahan saat GMT nanti," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 2 Maret 2016.
Saat ini, pemerintah Bangka Tengah sedang merampungkan persiapan pendirian tenda-tenda khusus bagi pengunjung yang bisa digunakan untuk berteduh jika hujan turun. Tenda tersebut diperkirakan bisa menampung ribuan pengunjung.
Meski begitu, Zaidi mempersilakan siapa saja yang ingin mendatangkan pawang hujan. "Yang jelas, kami tidak menyediakan anggaran untuk itu," tuturnya. Perayaan gerhana matahari total di Bangka Tengah sendiri dipusatkan di Pantai Desa Terentang, Kecamatan Koba, yang memiliki garis pantai sepanjang 4,5 kilometer. Perayaan akan berlangsung pada 6-9 Maret 2016.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pangkal Pinang Nurhuda mengatakan cuaca di Bangka dalam sepekan terakhir menjelang gerhana cukup baik. "Biar lebih akurat, kita nanti lihat lagi pada H-3," katanya.
Hanya, menurut Nurhuda, angin kemungkinan besar akan menjadi pengganggu saat pengamatan gerhana matahari total. Kecepatannya mencapai 20 kilometer per jam.
Nurhuda mengatakan BMKG Pangkal Pinang tidak dilibatkan dalam pengamatan gerhana matahari nanti. Namun hal itu tidak menyurutkannya untuk tetap memberikan informasi tentang prakiraan cuaca. "Kami tetap laporkan kondisi cuaca termutakhir," ucapnya.
SERVIO MARANDA