Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suhu Laut Naik, Terumbu Karang Sumatera Memutih

image-gnews
Pemutihan terumbu karang di Mandeh. Foto: Indrawadi Universitas Bung Hatta Padang
Pemutihan terumbu karang di Mandeh. Foto: Indrawadi Universitas Bung Hatta Padang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koloni terumbu karang genus Acropora di perairan Pulau Sironjong Gadang, pesisir selatan Sumatera Barat, berwarna pucat. Sebagian besar terumbu karang bercabang banyak itu bahkan tampak putih sempurna. “Di Perairan Mandeh, baru pertama kali ini terjadi,” kata Indrawadi, peneliti terumbu karang dari Universitas Bung Hatta, Padang, Selasa, 5 April 2016.

Saat coral bleaching alias pemutihan terumbu karang pada 1998 dan 2010, kawasan Mandeh tidak terkena dampaknya. Saat itu pemutihan hanya terjadi di Pulau Pandan dan Pulau Pieh di Pariaman. Kini di Sungai Pinang, bersama Pulau Sironjong Gadang yang masuk kawasan wisata bawah Laut Mandeh, juga mengalami pemutihan.

Belum diketahui seberapa luas terumbu karang di Mandeh yang memutih. Menurut Indrawadi, fenomena ini pertama kali terpantau pada 26 Februari 2016. Sejak itu, pemutihan terus terjadi.

Di perairan Pulau Kasiak, Pariaman, pemutihan malah sudah terjadi sejak Mei 2015 dan masih berlangsung. Berdasarkan pengamatan Indrawadi, coral bleaching tahun ini yang terbesar. “Sekarang merata sampai menjangkiti terumbu karang yang kami tanam pada 2012 di Mandeh,” ujarnya.

Tim peneliti Marine Science Diving Club dari Universitas Hasanuddin, Makassar, juga menemukan koloni karang yang memutih di perairan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada awal Maret 2016. “Kami memperkirakan 50 persen terumbu karang di dua perairan itu mengalami pemutihan,” tutur Nirwan Dessibali, anggota penelitian, melalui surat elektronik kepada Tempo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nirwan menduga pemutihan terumbu karang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan laut karena perubahan iklim. Akibatnya, polip karang kehilangan alga simbiotik zooxantela di dalamnya. Alga ini merupakan sumber makanan dan warna terumbu karang.

Dugaan itu berdasarkan data National Ocean Atmospheric Administration (NOAA). Suhu air laut di sebagian wilayah Indonesia akan terus meningkat di atas rata-rata hingga pertengahan tahun ini. Saat terjadi pemutihan, terumbu karang berpotensi mati secara massal. Musababnya, karang tidak mampu bertahan hidup tanpa alga simbiotik.

AMRI MAHBUB | FEBRIYANTI (PADANG)


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KLHK Dipecah Menjadi Dua Kementerian, Siti Nurbaya: Untuk Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mendeklarasikan Taman Nasional Mamberamo sebagai taman nasional ke-57, Selasa, 15 Oktober 2024. Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
KLHK Dipecah Menjadi Dua Kementerian, Siti Nurbaya: Untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dipecah menjadi dua kementerian. Siti Nurbaya mengatakan untuk hadapi perubahan iklim.


PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

2 hari lalu

Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia. UNODC.org
PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

Berikut penjelasan apa saja ketiga COP itu serta kapan-di mana-apa yang dibahas.


Studi Terbaru di Amerika: Nilai Manfaat Kesehatan dari Kendaraan Listrik Bisa Sampai Ribuan Triliun Rupiah

6 hari lalu

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Studi Terbaru di Amerika: Nilai Manfaat Kesehatan dari Kendaraan Listrik Bisa Sampai Ribuan Triliun Rupiah

Penelitian terbaru ini bertujuan untuk memperhitungkan manfaat non-iklim dari adopsi kendaraan listrik. Untuk iklim, adopsi EV saja tak cukup.


Citra Satelit NASA Tampilkan Fenomena Gurun Sahara Menjadi Hijau, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Ilustrasi mengendarai unta di Gurun Sahara (Pixabay)
Citra Satelit NASA Tampilkan Fenomena Gurun Sahara Menjadi Hijau, Apa Penyebabnya?

Menurut NASA Earth Observatory, kawasan Gurun Sahara di beberapa negara menunjukkan tanda-tanda tumbuhnya vegetasi hijau. Apa sebabnya?


Studi: Eksploitasi dan Perubahan Iklim Tingkatkan Kadar Racun Logam di Laut

9 hari lalu

Pemulung mencari sampah yang masih bisa dimanfaatkan di pantai Muaro Lasak, Padang, Sumatera Barat, Minggu, 13 Oktober 2024. Tumpukan sampah laut dan material dari hulu memenuhi objek wisata pantai itu pasca intensitas hujan tinggi tiga hari terakhir sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan menyulitkan perahu nelayan mendarat.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Studi: Eksploitasi dan Perubahan Iklim Tingkatkan Kadar Racun Logam di Laut

Perubahan iklim dan pencemaran lingkungan meningkatkan kadar racun pada logam di laut. Terdistribusi juga melalui sampah plastik.


Hurikan Milton Terkuat Ketiga Sepanjang Sejarah Badai Atlantik, Tumbuh Tercepat Kedua

10 hari lalu

Citra satelit menunjukkan Badai Milton semakin kuat sebelum diperkirakan melanda Florida, di Teluk Meksiko pada 7 Oktober 2024. (CIRA/NOAA/Handout via REUTERS)
Hurikan Milton Terkuat Ketiga Sepanjang Sejarah Badai Atlantik, Tumbuh Tercepat Kedua

Badai yang mendapat kekuatan secepat Hurikan Milton berarti mempersempit waktu masyarakat untuk bersiap menyelamatkan diri.


Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Negara Asia Pasifik untuk Mitigasi Perubahan Iklim

15 hari lalu

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo (kedua kanan) dalam Regional Dialogue on Ocean-Based Climate Action (OBCA) di Jakarta, pada Rabu 9 Oktober 2024. Dok. KKP
Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Negara Asia Pasifik untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mewakili Indonesia dalam pertemuan dengan negara-negara Asia Pasifik mendiskusikan langkah-langkah kolaboratif di tingkat regional guna mempersiapkan tantangan perubahan iklim dengan menhadirkan solusi inovatif lewat pendekatan berbasis laut pada Regional Dialogue on Ocean-Based Climate Action atau OBCA, yang digelar di Bangkok, pada Kamis, 19 September 2024.


BNPB Siapkan Aturan Penyaluran Pooling Fund Bencana

15 hari lalu

Ilustrasi BNPB. Shutterstock
BNPB Siapkan Aturan Penyaluran Pooling Fund Bencana

BNPB menyiapkan aturan penyaluran dana bersama atau pooling fund bencana (PFB) yang bisa dipakai dalam antisipasi dan penanganan bencana.


Tim Penyelamat Cari Korban Hilang dalam Banjir Bandang di Bosnia

18 hari lalu

Sejumlah warga Bosnia dievakuasi dari rumah mereka yang terendam banjir dengan menggunakan perahu, di Vidovice, Sarajevo, Minggu (18/5). AP/Amel Emric
Tim Penyelamat Cari Korban Hilang dalam Banjir Bandang di Bosnia

Sebuah alat berat excavator membersihkan puing-puing yang menutupi rumah dan kendaraan. Tim penyelamat berdiri untuk melihat apakah ada korban


Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

21 hari lalu

Gletser Perito Moreno. Wikipedia/Martin St-Amant
Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengidentifikasi gletser paling tebal di Qinghai-Xizang. Apa itu gletser?