TEMPO.CO, Bandung - Gerhana bulan penumbra pada 16-17 September 2016 menjadi peristiwa gerhana penutup sepanjang tahun ini. Fenomena langit tersebut bisa terlihat di sebagian besar wilayah Indonesia. Saat gerhana, cahaya bulan purnama akan meredup.
Penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan Bandung, Avivah Yamani, mengatakan gerhana bulan penumbra itu akan dimulai pada 16 September 2016 sekitar pukul 23.54 WIB. Puncak gerhana terjadi pada 17 September 2016 pukul 02.55 WIB dan selesai sekitar pukul 03.53 WIB.
Dari seluruh wilayah di Indonesia, hanya Papua yang tidak seluruhnya melihat gerhana bulan penumbra itu. “Bulan purnama akan tertutupi bayangan bumi sehingga cahayanya akan meredup atau terjadi perubahan warna,” kata Avivah, Rabu, 31 Agustus 2016.
Baca: 4 Gerhana yang Bisa Diamati dari Indonesia pada 2016
Gerhana bulan penumbra terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar. Pada saat itu, cahaya matahari ke bulan terhalang bumi tapi tidak sampai menyebabkan gerhana bulan total atau parsial.
Sesuai dengan siklus peredaran benda-benda langit, sorotan cahaya matahari ke bumi menyebabkan ada halangan sinar pada benda langit berikutnya yang sejajar dengan bumi, seperti bulan. Halangan sinar itu membentuk daerah bayangan inti (umbra).
Jika bulan berada di dalam wilayah umbra, bisa terjadi gerhana bulan total atau sebagian. Halangan sinar matahari tersebut juga membentuk wilayah bayangan samar (penumbra) yang mengapit area umbra.
Bulan yang berada di area penumbra akan samar terlihat karena hanya mengurangi keterangan cahaya purnama yang terlihat dari bumi.
ANWAR SISWADI