TEMPO.CO, London - Untuk kesekian kali, Facebook mengaktifkan fitur Safety Check paska serangan teror di London, Rabu, 22 Maret 2017. Safety Check diperkenalkan perdana oleh Facebook pada 15 Oktober 2014.
Fitur Safety Check ini memungkinkan orang untuk memberitahu teman-teman dan keluarganya bahwa mereka dalam kondisi aman setelah peristiwa bencana atau insiden lainnya. Terakhir kali Safety Check diaktifkan di London saat kecelakaan trem di Croydon, November 2016.
Baca: Saksi Mata Ungkap Ciri-ciri Fisik yang Diduga Pelaku Teror London
Fitur Safety Check diaktifkan oleh penyedia layanan jaringan social media Facebook selama bencana alam atau bencana non alam untuk cepat mengetahui apakah orang-orang yang berada di wilayah geografis terkena bencana, dalam kondisi aman.
Safety Check terinspirasi dari penggunaan social media oleh warga yang mengalami gempa bumi dan tsunami Tohoku Maret 2011 untuk terhubung dengan rekan-rekan dan keluarga. Aslinya fitur ini dinamakan Disaster Message Board, lalu namanya diubah menjadi Safety Check sebelum diluncurkan. Pengaktifan terbesar yang pertama Safety Check berlangsung pada 25 April 2015 saat Nepal diguncang gempa bumi.
Baca juga: Teror London, Turis Tertahan 135 Meter di Atas Wahana London Eye
Fitur Safety Check kembali diaktifkan saat gempa kedua di Nepal Mei 2015, badai Pasifik Patricia Oktober 2015, dan serangan teroris di Paris November 2015. Peristiwa di Paris menjadi yang pertama pengaktifan Safety Check dalam menanggapi bencana non-alam. Safety Check kembali diaktifkan pada 22 Maret 2016 saat terjadi peledakan di bandara dan stasiun kereta di Brussels, Belgia, meski ada penundaan.
CNET | HOTMA SIREGAR
Video Terkait: Teror di London, 5 Tewas dan Puluhan Orang Terluka