Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Video Ilustrasi Penerbangan Koloni Mars Pertama

image-gnews
Astronot asal Spanyol Inigo Munoz Elorza dan Stefan Dobrovolny dari Austria (kanan) mengambil sampel batu saat simulasi misi ke Planet Mars di gletser Tyrolean, Kaunertal, Austria, 7 Agustus 2015. The Austrian Space Forum mengirim beberapa peneliti untuk berlatih beradaptasi di antariksa pada gletser yang menyerupai medan di Mars. REUTERS/Dominic Ebenbichler
Astronot asal Spanyol Inigo Munoz Elorza dan Stefan Dobrovolny dari Austria (kanan) mengambil sampel batu saat simulasi misi ke Planet Mars di gletser Tyrolean, Kaunertal, Austria, 7 Agustus 2015. The Austrian Space Forum mengirim beberapa peneliti untuk berlatih beradaptasi di antariksa pada gletser yang menyerupai medan di Mars. REUTERS/Dominic Ebenbichler
Iklan

TEMPO.CO, California - CEO SpaceX, Elon Musk, kian serius untuk membangun koloni di Mars. Dia bahkan sudah memulai program Interplanetary Transport System dan ditargetkan sudah terbang ke Mars dalam 10 tahun mendatang.

"Sangat masuk akal jika nanti warga Mars hanya akan menggunakan wahana untuk berkeliling di planet tersebut," ujar Musk. Musk menuliskan hal tersebut dalam artikel "Making Humas a Multi-Planetary Species" dalam jurnal populer New Space edisi 1 Juni 2017.

Baca: Program Koloni Mars, Ilmuwan: Perlu Kajian Bercinta di Antariksa

Namun, agar bisa melangsungkan hidup di Mars, perlu banyak persiapan. Pertama, kata Musk, misi perlu mengembangkan roket pendorong wahana ke antariksa. Ini sebagai antisipasi roket yang tidak bisa digunakan lagi.

Tantangan lainnya adalah cuaca. Elon Musk, dalam jurnal, memperkirakan Mars akan jauh lebih dingin ketimbang bumi. Itu karena Planet Merah tersebut lebih jauh dari matahari. Musk dan tim bisa mengantisipasinya dengan penghangat berbasis tenaga surya.

Baca: NASA: Mars Punya Air yang Melimpah Ruah, Kemudian Jadi Tandus

Musk percaya misi ini akan melahirkan manusia super. "Tingkat gravitasi di sana hanya 35-38 persen dari bumi," tulis dia dalam jurnal. Tentunya, manusia di Mars bisa mengangkat benda-benda berat dengan lebih mudah. Tapi, apakah ada konsekuensi dari hal itu? Kita belum tahu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam jurnal, Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla Motor, itu menulis gagasan mengirim manusia ke Mars merupakan ide yang masuk akal dan mungkin dilakukan. Bahkan, menurut dia, kalau tidak dilakukan, manusia akan mengalami kepunahan lantaran bencana yang terus terjadi di bumi.

Baca: NASA Bikin Mobil untuk di Mars, Simak Videonya

Dari video berikut, mungkin Anda bisa mendapatkan gambaran bagaimana penerbangan koloni Mars pertama menggunakan wahana dan roket dari SpaceX:

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

10 jam lalu

Tampilan muka Starlink. starlink.com
Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

17 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.