Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

image-gnews
Dokter Universitas Hasanuddin, Sulfahri (28) saat berada di antara  Ganggang (Alga) untuk bahan penilitian Alga menjadi Biotethanol dan biodisel di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
Dokter Universitas Hasanuddin, Sulfahri (28) saat berada di antara Ganggang (Alga) untuk bahan penilitian Alga menjadi Biotethanol dan biodisel di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

Pada 2015, kata dia, tingkat kebutuhan bahan bakar minyak Indonesia 1,5 juta barel per hari. Padahal produksi nasional hanya sebesar 800 ribu barel per hari. Artinya, Indonesia masih harus mengimpor 700 barel atau sama dengan 46 persen dari total kebutuhan nasional.

Data Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi pada 2015 menyebutkan, Indonesia telah menghabiskan US$ 500 juta atau Rp 6,5 triliun untuk mengimpor bahan bakar minyak. Ia juga menyitir pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ketika itu, Sudirman Said, bahwa cadangan minyak Indonesia bisa bertahan hanya hingga 12 tahun mendatang. Artinya, bisa jadi pada 2045 semua kebutuhan bahan bakar Indonesia harus dipenuhi lewat impor.

Melihat situasi itu, Sulfahri memikirkan pentingnya energi alternatif. Sebelum melirik alga, Sulfahri sempat berpikir bahwa singkong bisa menjadi sumber energi.

Baca: Tokoh 17 Agustus: Shinatria, Arkeolog Penemu Kapal Selam Nazi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rupanya, alga memiliki lebih banyak keunggulan. Menurut Sulfahri, hanya 30 persen struktur singkong yang bisa dimanfaatkan untuk pengolahan energi, yaitu umbinya saja. Akar, batang, dan daun singkong tidak bisa dijadikan sumber bahan bakar. Sebaliknya, seluruh alga bisa diolah dengan bantuan fotosintesis.

Melimpahnya sinar matahari di negeri ini pun sangat menguntungkan reproduksi alga. Dari segi perkembangbiakan, alga Spirogyra pun lebih unggul. Sementara singkong baru bisa dipanen pada usia 6-10 bulan, alga bisa digunakan pada usia dua pekan. "Paling efektif memang mengembangkan alga," ucapnya.

Baca: Tokoh 17 Agustus, Shinatria: Arkeolog Itu Penambal Sejarah

Selanjutnya: Sedang berkompetisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

17 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.


Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

36 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.


Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal


Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.


10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya. Foto: canva
10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.


Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Kanal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, tempat masyarakat membuang kotorannya, Rabu 13 Desember 2023. Foto: Didit Hariyadi
Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.


MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

29 November 2023

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar akan dijadikan sebagai destinasi kapal pesiar internasional.


Daftar Rekomendasi 8 Kuliner Khas Kota Makassar

11 November 2023

Pallubasa. facebook.com
Daftar Rekomendasi 8 Kuliner Khas Kota Makassar

Ada banyak sekali kuliner khas Kota Makassar yang wajib dicoba saat Anda berkunjung ke daerah ini.


HUT Kota Makassar: Ini Alasan Kenapa Dijuluki sebagai Kota Daeng

10 November 2023

HUT Kota Makassar: Ini Alasan Kenapa Dijuluki sebagai Kota Daeng

Kota Daeng menjadi salah satu julukan bagi Kota Makassar. Mengapa demikian?


Kilas Balik Penetapan 9 November Jadi HUT Kota Makassar yang Kini Masuki 416 Tahun

9 November 2023

Suasana Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari yang telah ditutup untuk umum saat matahari tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 17 April 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam percepatan penanganan COVID-19 di Kota Makassar akan diterapkan pada 24 April mendatang. ANTARA
Kilas Balik Penetapan 9 November Jadi HUT Kota Makassar yang Kini Masuki 416 Tahun

HUT Kota Makassar pada 9 November 1607 menandai salat Jumat pertama di Gowa-Tallo sekaligus penanda semua rakyat Gowa-Tallo memeluk Islam.