Sejumlah spesies tardigrada bisa bertahan pada suhu minus 272 derajat Celsius. Spesies lain mampu menghadapi radiasi tinggi dan kondisi vakum di antariksa. Pada 2007, Badan Antariksa Eropa mengirim 3.000 tardigrada ke orbit rendah bumi. Mereka sanggup bertahan 12 hari di luar kapsul luar angkasa. Tardigrada juga mampu menahan tekanan 6.000 atmosfer (atm).
Sebagai perbandingan, 1 atm sama dengan tekanan air di kedalaman 10 meter. Kalau kita berenang di kedalaman lima meter (0,5 atm) saja telinga sudah sakit, bayangkan saja tekanan dengan kekuatan 6.000 atm.
Yoshida dan rekan-rekan penelitiannya mengungkap gen khusus yang disebut HOX, sehingga tardigrada memiliki kemampuan super tersebut. Di tubuh hewan, gen ini berperan dalam membentuk embrio mulai dari hidung hingga ekor.
Tiap hewan memiliki sekitar 10 gen HOX, tapi tardigrada hanya memiliki lima. Cacing gelang (Nematoda) juga kehilangan lima buah gen yang sama. Sekadar informasi, nematoda dan tardigrada masih satu garis keturunan.
Hilangnya gen ini disebut ilmuwan sebagai kerugian genetik. Penyebabnya, bisa jadi adalah evolusi independen spesies, bahkan genus.
"Kami punya hipotesis bahwa evolusi ini ternyata membuat tardigrada bisa menjalani kehidupan anhidrobiosis," kata Mark Blaxter, ilmuwan evolusi biologi dari University of Edinburg, Inggris..
Selanjutnya: Hipotesis itu sulit dijawab