TEMPO.CO , Makassar - Seekor bayi Tarsius (Tarsius fuscus) lahir selamat di penangkaran Balai Penelitian Kehutanan Makassar pada Senin, 8 Oktober 2012. Menurut para peneliti, momen ini diduga sebagai kelahiran pertama di dunia untuk Tarsius khas Sulawesi dalam penangkaran.
"Bisa jadi ini kelahiran pertama di penangkaran karena jenis Tarsius khas Sulawesi ini belum ada yang menangkarkan," ujar Maryatul Qiptiyah, peneliti utama Tarsius kepada Tempo, Rabu 17 Oktober 2012.
Pada awalnya, mereka hanya meneliti tentang perilaku sepasang Tarsius yang ditangkarkan sejak 2011 lalu. Mulai dari cara beristirahat, bermain, makan bahkan perilaku perkawinan.
Menurut Maryatul, dua ekor induk Tarsius yang sudah berpasangan itu ditangkap dari habitat alam. Mereka menghuni kandang penangkaran yang didesain sedemikian rupa sehingga mirip dengan habitat aslinya. Bahkan pohon bambu berduri sebagai vegetasi juga disiapkan dalam kandang itu.
"Hari pertama penangkaran, pasangan Tarsius ini nampak tertekan. Tapi setelahnya mereka cepat beradaptasi," ujar Maryatul. Proses bercumbu dan kawin tercatat dengan baik.
Data IUCN menunjukkan primata ini telah masuk dalam daftar merah tentang spesies terancam. "Kelahiran ini sangat bermanfaat di dunia konservasi," ujar Bayu Wisnu Broto, salah satu tim peneliti.
Induk Tarisus diambil dari habitat alam Taman Nasional Bantimurung. Binatang nokturnal ini ditangkarkan dalam kandang penangkaran berukuran 4 x 3 x 4 meter.
ISMI WAHID
Berita terpopuler lainnya:
Pencairan Masif di Antartika Kian Mencemaskan
Samsung Luncurkan Ultrabook Windows 8
Microsoft Luncurkan Aplikasi Musik Xbox
FBI Ingatkan Ancaman Malware Android
AS Tuding Iran Lakukan Serangan Cyber