TEMPO.CO, Nusa Dua - Kanker nasofaring tidaklah sepopuler kanker paru dan payudara. Bahkan untuk mendeteksinya pun kadang menyaru dengan kanker getah bening. "Sebanyak 60 hingga 80 persen penyebab kanker ini pasti ada masalah dari kanker getah bening," ujar Profesor Zhang Feng dalam acara Forum Akademi Tumor Minimal Invasif ASEAN Pertama di Ayodya Resort, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu, 12 April 2015.
Menurut Zhang, deteksi dini adalah kunci pengobatan kanker. Untuk tahap awal, cukup radioterapi dan kemoterapi saja, tanpa perlu operasi. Tapi, kalau tak mempan, bisa dilanjutkan dengan operasi.
"Sayang, tidak semua pasien datang dengan stadium rendah," ucapnya.
Untuk mengetahuinya, menurut dokter di Modern Cancer Hospital Guangzhou ini, perlu ada kesadaran pribadi untuk melihat gejalanya.
Dewi Kartika Paramita, penemu alat deteksi kanker dari Universitas Gadjah Mada, temuan kasus kanker nasofaring masih jarang. "Kurang dari satu dibanding seratus ribu penduduk per tahun," katanya dalam laman resmi Universitas Gadjah Mada, Januari tahun lalu.
Indikasi yang perlu diwaspadai untuk kanker yang bertengger di antara saluran hidung dan rongga mulut ini antara lain:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kalau dirasa ada benjolan di leher, patut diduga itu adalah gejala kanker nasofaring.
2. Mimisan dan hidung tersumbat
Pertumbuhan tumor ganas membuat hidung tersumbat. Sumbatan tersebut juga membikin peradangan yang ujungnya adalah mimisan.
3. Tinnitus dan daya pendengaran berkurang
Keluhan bunyi mendenging (tinnitus) hingga berkurangnya daya pendengaran muncul karena ada saluran penghubung antara telinga dan hidung, yaitu saluran eustachius.
4. Sakit kepala hebat
Nyeri ini akan keluar bila tumor sudah menekan di bagian kepala.
5. Kerusakan saraf kranial (12 pasang saraf yang mencuat dari otak)
Umumnya terjadi di saraf ketiga, keempat, kelima, dan keenam. Akibat rusaknya empat saraf tersebut, terjadi gangguan motorik dan penurunan daya penglihatan mata.
Zhang menjelaskan bahwa lima gejala di atas hanyalah muncul pada stadium awal. Sedangkan yang sudah lanjut ditandai dengan kondisi penyebaran sel kanker atau metastase. Kanker tak lagi berada di lokasi awal, yaitu bawah leher dekat kepala, melainkan sudah meluas hingga ke tulang, paru, dan hati.
DIANING SARI