Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemanfaatan Drone Mulai Rambah Dunia Pertanian

image-gnews
Sejumlah pihak juga menduga bahwa benda yang terbang dalam kecepatan tinggi tersebut, adalah drone milik militer. Beberapa drone militer memiliki kemampuan terbang yang sangat cepat. Dailymail
Sejumlah pihak juga menduga bahwa benda yang terbang dalam kecepatan tinggi tersebut, adalah drone milik militer. Beberapa drone militer memiliki kemampuan terbang yang sangat cepat. Dailymail
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Swadiri Institut menguji coba penggunaan drone atau pesawat tanpa awak untuk mendeteksi kesehatan tanaman pangan di kalangan petani di Dusun Cempaka, Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Rabu.

Direktur Swandiri Institut Hermawansyah di sela uji coba menuturkan, penggunaan drone untuk membantu mendeteksi kesehatan tanaman sudah dilakukan petani di luar negeri. "Misalnya di Eropa, untuk lahan tanaman anggur yang luasnya ratusan hektare, petani menggunakan drone untuk mendeteksi penyakit pada tanaman tersebut," ujarnya.

Beranjak dari aplikasi tersebut, sejak tiga bulan terakhir, Swandiri Institut mulai mengembangkannya untuk lahan pertanian, yang didukung Pulselab Jakarta dan UNDP. "Jadi nanti dapat dilihat mana tanaman yang sehat dan tidak," kata Hermawansyah.

Sungai Kakap dipilih dengan pertimbangan sebagai kawasan pangan di Kalimantan Barat serta memiliki lahan pertanian yang cukup luas.

Harapan ke depan, penggunaan drone dapat diadopsi pemerintah dan dimaksimalkan untuk meningkatkan produksi petani. "Yang mengelola bisa petugas penyuluh lapangan," tuturnya.

Peneliti dari Swadiri Institut, Arief Munandar, menjelaskan, drone yang digunakan adalah yang berbaling-baling empat dengan kemampuan terbang 150-200 meter. Lama terbang berkisar 25 menit.

Ia menambahkan, untuk mendeteksi kesehatan tanaman, drone tersebut dilengkapi dua jenis kamera, yakni yang khusus infra red dan visible atau biasa. Kemudian, pada ketinggian tertentu, kamera digunakan untuk memotret lokasi yang akan dipantau. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil dari dua kamera tersebut digabung dan disandingkan menggunakan aplikasi tertentu, sehingga menghasilkan gambar yang menunjukkan angka kesehatan tanaman sesuai warna yang ditampilkan. "Yang diambil adalah proses fotosintesis dari tanaman. Untuk tanaman yang sehat, kisarannya dari warna yang sesuai angka 0,4-0,9. Sedangkan yang tidak sehat dari angka 0,1-0,3," tutur Arief.

Petani dapat langsung melihat lokasi mana yang terserang penyakit sehingga upaya pencegahan pun dapat lebih cepat dilakukan.

Arief menambahkan, untuk penggunaan drone, tingkat keakuratan dapat mencapai 2 sentimeter per piksel. Sedangkan kalau menggunakan satelit, tingkat akurasinya hanya pada kisaran 15 x 15 meter. "Batang padi pun dapat dilihat kalau menggunakan kamera di drone," ucapnya. 

Pemantauan akan lebih efektif pada satu bulan pertama sehingga lebih mudah untuk dilakukan pencegahan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

4 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

15 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

27 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

29 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

30 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

38 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

41 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

51 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.