Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Pencari Rumput Diberi Pelatihan Mitigasi

Jumat, 30 Oktober 2020 19:30 WIB

Bukit Klangon lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi sepanjang Oktober ini. Akibatnya, BPPTKG tetap melarang warga beraktivitas di radius kurang tiga kilometer dari puncak gunung api aktif itu meski balai tak sampai meningkatkan status gunung api itu.

Peringatan tak terkecuali bagi para warga lokal lereng Merapi, yang diketahui masih melakukan aktivitas rutin di lereng dekat puncak, seperti pencari rumput bagi pakan ternak mereka. Kepada mereka akan diwajibkan mengikuti pelatihan mitigasi bencana.

"Dan harus punya kartu identitas perumput,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Yogyakarta (DIY), Joko Supriyanto, 30 Oktober 2020.

BPBD berusaha menghindarkan risiko tinggi bagi keselamatan para warga kawasan itu ketika memasuki zona rawan bencana. Terlebih awal pekan ini, dalam Peringatan Dasawarsa Merapi 2010 yang disiarkan secara daring, BPPTKG melansir bahwa aktivitas vulkanik Merapi terus terjadi sejak letusan 21 Juni 2020.

Data electronic distance measurement (EDM) Pos Pengamatan Babadan menunjukkan telah terjadi inflasi pada tubuh salah satu gunung api teraktif di tanah air itu. Gejala itu menunjukkan dugaan siklus erupsi Gunung Merapi berikutnya semakin dekat.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Gunung Sinabung Kembali Luncurkan Awan Panas 1 Kilometer

Joko menambahkan, BPBD mulai menggelar edukasi dan mitigasi bagi para pencari rumput lereng Merapi itu mulai pekan ini. Di mana setiap harinya ada 50 pencari rumput yang diberi pelatihan dan pengetahuan mitigasi ketika erupsi terjadi.

<!--more-->

“Kami buat bergilir pelatihan mitigasinya agar tidak terlalu banyak berkerumun di masa pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Adapun materi mitigasi untuk para pencari rumput itu meliputi pengetahuan untuk mengenali tanda-tanda alam ketika Gunung Merapi bergejolak. Hal itu bisa dilihat salah satunya ketika mulai muncul asap hitam di atas puncak yang menandakan ada bahaya dan harus segera menyelamatkan diri.

“Saat tanda-tanda gejolak di Merapi itu terlihat mau tak mau para pencari rumput itu harus segera turun,” ujarnya.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mencatat masih intensnya aktivitas Gunung Merapi akhir Oktober ini yang bertepatan dengan masa libur panjang karena cuti bersama. “Saat ini Gunung Merapi masih mengalami kenaikan kegempaan, status aktivitas tetap waspada,” ujarnya.

BPPTKG pun meminta masyarakat tetap mematuhi imbauan dan rekomendasi dengan tetap berada di luar radius 3 kilometer dari puncak Merapi. Rekomendasi itu artinya ancaman bahaya aktivitas Merapi sampai saat ini masih berada di dalam radius tersebut.

Baca juga:
Purnatugas Si Kobra Laut, Helikopter Tempur Marinir Amerika AH-1W

“Untuk warga yang akan melakukan kegiatan di sekitar Puncak Gunung Merapi kami minta untuk mengikuti rekomendasi itu dan mengikuti perkembangan informasi terkini,” ujar Hanik.

Berita terkait

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 jam lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 jam lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

23 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

1 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

1 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya