Inggris Tambahkan Aspirin di Eksperimen Obat Pasien Covid-19

Reporter

Terjemahan

Minggu, 8 November 2020 22:05 WIB

TEMPO/Fernandez H

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak ribuan pasien Covid-19 di Inggris akan diberikan aspirin sebagai bagian dari eksperimen untuk meneliti apakah obat pereda nyeri itu mampu mengurangi risiko penggumpalan darah. Obat yang sudah banyak tersedia di apotek dan relatif murah ini ditambahkan dalam daftar obat yang akan diuji dalam terapi Randomised Evaluation of Covid-19 (Recovery) terbesar di Inggris.

Para peneliti telah mengetahui bahwa setiap pasien Covid-19 sangat reaktif terhadap platelet, fragmen sel yang membantu menghentikan pendarahan. Itu artinya para pasien itu berisiko lebih tinggi daripada yang lainnya untuk potensi penggumpalan darah yang mematikan.

Mereka berharap aspirin, sebuah agen anti-platelet yang biasa digunakan sebagai pengencer darah, dapat mereduksi potensi implikasi penggumpalan darah itu. "Aspirin sudah luas digunakan untuk mencegah penggumpalan darah di banyak kondisi seperti serangan jantung, stroke, dan pre-eclampsia pada perempuan hamil,” kata Martin Landray, ketua bersama tim Recovery.

Menurutnya, hanya dengan uji acak pada pasien berskala besar seperti yang dilakukan dalam Recovery bisa diperkirakan apakah benar aspirin bisa memberi manfaat, dan apakah manfaat itu melampaui potensi efek sampingnya seperti risiko pendarahan.

Sedikitnya 2.000 pasien Covid-19 diharap mendapatkan asupan 150 mg aspirin setiap hari yang ditambahkan ke dalam pengobatan lain yang biasa diberikan. Data yang didapat nanti akan saling diperbandingkan dengan setidaknya 2.000 pasien lain yang tak mendapatkan tambahan aspirin.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, dosis kecil aspirin setiap hari telah ditemukan bisa mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Sebagai pengencer darah, aspirin juga meningkatkan risiko pendarahan internal, dan mengkonsumsinya terlalu banyak dan dalam periode terlalu panjang telah diketahui berasosiasi dengan kerusakan ginjal.

Terapi lain dalam eksperimen Recovery adalah melibatkan plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh dan obat racikan antibodi Regeneron. Yang terakhir sudah digunakan dalam pengobatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyatakan diri positif Covid-19.

Aspirin ditambahkan belakangan dalam eksperimen tersebut berdasarkan rekomendasi yang datang dari UK Covid-19 Therapeutics Advisory Panel. Pertimbangannya adalah aspirin--tidak seperti remdesivir dari Gilead yang telah diapruf sebagai obat Covid-19 di Amerika Serikat meski efikasinya masih dipertanyakan--adalah obat generik sehingga jauh lebih murah.

Baca juga:
Tak Seperti Amerika, Studi WHO Ragukan Kemampuan Antivirus Remdesivir

Uji coba Recovery sebelumnya justru melahirkan dexamethasone sebagai potensi obat Covid-19. Obat jenis steroid yang juga sudah banyak tersedia di tengah masyarakat ini terbukti mampu mengurangi periode rawat inap pasien parah Covid-19. Di bagian lain, Recovery mematahkan harapan obat anti-malaria hydroxychloroquine untuk bisa menolong pasien Covid-19.

GUARDIAN | REUTERS

Berita terkait

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

2 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

3 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

4 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

4 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

5 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

6 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

6 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

7 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya