Tanah Bergerak Meluas, Sebagian Warga Kampung Ini Bertahan di Rumahnya

Reporter

Antara

Rabu, 20 Januari 2021 13:04 WIB

Kondisi salah satu rumah yang rusak terdampak bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 28 April 2019. Bencana tanah bergerak menerjang Kampung Gunungbatu. Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi sejak Selasa, 16 April 2019. ANTARA/Budiyanto

TEMPO.CO, Sukabumi - Bencana tanah bergerak di Kampung Ciherang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, semakin luas. Sebanyak ratusan warga dari dua RT di daerah tersebut telah memilih mengungsi ke gedung sekolah dan ke rumah keluarganya yang lebih aman karena rumah yang mereka tinggali ambles, retak-retak, ataupun miring.

"Dari data sementara bencana ini melanda RT 01 dan 02, RW 02, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung. Kemungkinan akan meluas karena ditemukan retakan-retakan baru," kata Asep Has dari Relawan ProBumi Indonesia di Sukabumi, Selasa 19 Januari 2021.

Data sementara dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan Nyalindung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, jumlah pengungsi di RT 01 sebanyak 22 keluarga atau 62 jiwa. Di RT 02, warga yang mengungsi sebanyak 22 keluarga atau 66 jiwa.

Dengan demikian, total pengungsi yang berasal dari dua RT itu sebanyak 44 KK atau 128 jiwa. Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang mengungsi akan terus bertambah karena hingga saat ini, Asep menuturkan, pergerakan tanah masih terus berlangsung.

Di luar itu, ada 54 rumah di tiga RT yang masuk dalam RW 02 yang kondisinya sudah terancam. Rumah-rumah itu dihuni 59 keluarga atau 160 jiwa. "Warga yang kondisi rumahnya terancam bencana pergerakan tanah masih memilih bertahan di rumahnya," kata Asep.

Keberadaan mereka, menurut Asep, terus dipantau petugas gabungan, baik dari unsur BPBD, TNI, Polri dan relawan. Pemantauan terlebih karena saat ini curah hujan cukup tinggi yang dikhawatirkan bisa menyebabkan pergerakan tanah semakin masif.

"Bantuan untuk para pengungsi sudah disalurkan, seperti perlengkapan tidur dan mandi serta makanan siap saji seperti yang disalurkan Palang Merah Indonesia (PMI), Pemkab Sukabumi dan lembaga lainnya," kata Asep Has, yang juga merupakan relawan PMI itu.

Personel TNI bersama petugas gabungan lainnya tengah membongkar rumah warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa, 19 Januari 2021. (Antara/Dok/ProBumi Indonesia)



Dia memperkirakan sulit untuk nantinya melakukan perbaikan rumah karena tanah setiap waktu terus bergerak, seperti bergeser dan ambles. Asep juga mengimbau kepada warga yang masih bertahan di rumahnya untuk selalu waspada.

Baca juga:
Balok Kayu dan Hujan 107 mm Disebut Penyebab Banjir Bandang Gunung Mas

Dengan curah hujan tinggi seperti sekarang ini dikhawatirkan tanah bergerak bertambah masif. "Jika merasakan atau melihat tanda-tanda akan datang bencana segera mengungsi atau menghubungi petugas terdekat untuk dilakukan evakuasi," katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

14 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

4 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

5 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

6 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

10 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya